PDAM Kota Samarinda Gelar Diklat Akreditasi Laboratorium

Peserta Diklat terdiri dari kepala bagian produksi, kepala seksi laboratorium induk, dan seluruh pelaksana laboratorium induk. Menurut Kepala Balai Riset dan Standarisasi Industri Samarinda  Wibowo Dwi Hartoto, tujuan diadakan diklat dan sosialisasi standarisasi dalam rangka menuju ISO, dimana salah satu persyaratannya harus mengikuti pendidikan sistem manajemen mutu ini.

Ia menernagkan, sarana dan peralatan harus dikalibrasi. Stok bahan kimia tidak boleh terputus atau kosong. Serta harus melakukan uji banding atau uji profisensi. Ruangan laboratorium juga harus memenuhi standar (suhu harus terjaga) dan form-form isian harus lengkap sesuai standar. “Ya harus terpenuhi standar, baik sarana dan prasarana laboratorium. Termasuk SDM pelaksana harus terdidik dan terlatih. Salah satunya dengan ikut diklat ini,” terang Wibowo.

Direktur Utama PDAM Tirta Kencana Alimudin memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, PDAM sebagai pengelola air bersih untuk masyarakat menjamin bahwa hasil produksi di semua IPA PDAM sebelum didistribusikan ke masyarakat sudah dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu. Sehingga kualitas dan kuantitas serta kejernihannya akan selalu terjaga mulai dari IPA hingga ke rumah pelanggan.

“Diklat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional pelaksana dan SDM pelaksana laboratorium yang setiap saat memonitor hasil produksi air bersih di setiap IPA selalu terjaga kualitas, kuantitas dan kejernihannya hingga ke rumah pelanggan," tutur Alimudin. Diterangkannya, tahap pertama standardisasi laboratorium agar memperoleh pengakuan ISO. Selanjutnya PDAM akan melakukan standardisasi untuk IPA dan gudang.

 

Hari Lahir Pancasila

Di tempat terpisah, jajaran direksi dan seluruh pegawai PDAM Tirta Kencana memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh tanggal 1 Juni 2017. Kegiatan ini dipimpin langsung Direktur Utama Alimudin sebagai Inspektur Upacara.

Dijelaskan Alimudin, peringatan Hari Lahir Pancasila dimaksudkan untuk mengenang sejarah terbentuknya Pancasila sebagai dasar dan ideologi NKRI. Hal ini penting diketahui asal-usulnya sehingga kita bisa lebih menghargai adanya keberagaman dan perbedaan dalam kehidupan berbangsa. "Mari tanamkan jiwa Pancasila, semua kita adalah Indonesia. Semua Pancasila," pungkas Alimudin usai membacakan Sambutan Presiden Ri di Upacara Hari Lahir Pancasila. (red)