YPTD Kembali Gelar Diklat Muda dan Madya

Diklat Manajemen Air Minum Tingkat Muda Angkatan 61 dibuka Wakil Ketua Pembina YPTD Pamsi HM Haryadi Priyohutomo. Para peserta sebagian besar adalah para karyawan PDAM di level manajemen menengah dari seluruh Indonesia. Seusai mengikuti diklat, di akhir pelatihan sebagian besar peserta mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan Lembaga Sertifikasi Profesi Air Minum Indonesia (LSP-AMI).

Evi lestari, salah satu peserta diklat mengatakan, diklat ini merupakan sarana ia untuk memahami bidang air minum. Maklum, sehari-hari ia adalah pengusaha dan pengajar. Sebelumnya, ia memang sempat tercatat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Jember periode 2010-2015. Namun, tetap saja pemahaman mengenai tata kelola air minum belum terlalu ia pahami.

“Saya mengetahui informasi diklat YPTD dari internat. Jadi memang murni keinginan saya untuk memahami manajemen air minum. Melalui pelatihan ini banyak hal yang saya ketahui mengenai PDAM. Para pemateri juga cukup handal,” ungkap Evie.

Selain untuk menambah pemahaman dan pengetahuan di bidang pengelolaan air minum, secara jujur Evie mengakui ingin mengikuti tes seleksi direksi PDAM Kabupaten Jember. Ia memiliki angan-angan agar penduduk di kota kelahirannya, bisa menikmati pelayanan air minum yang lebih baik. “Saya ingin agar kantor cabang atau unit-unit pelayanan itu terlihat rapi dan tidak kumuh. Di samping itu, SOP-SOP juga harus diterapkan,” katanya.

Peserta lain, Mujiaman, memiliki kesan tersendiri setelah mengikuti diklat. Apa yang telah didapatkan selama seminggu menjadi tambahan amunisi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. “Suatu kehormatan bisa mengikuti pendidikan ini. Sepulangnya dari sini tentu kami ingin menerapkan semua yang telah disampaikan,” katanya.

Saat menyampaikan kesan-kesannya di penutupan diklat, Mujiaman yang sehari-hari mengbdi di PT Ecolab Internasional Indonesia (perusahan multinasional yang memiliki banyak cabang/kegiatan usaha), menyampaikan bahwa masih banyak rakyat yang belum menikmati layanan air bersih. Ia pun mengajak rekan-rekannya, terutama yang sehari-hari mengabdi di PDAM, untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dengan sebaik-baiknya sehingga makin banyak warga bisa menikmati pelayanan air yang lebih baik.

 

Diklat Madya 76

Sepuluh hari setelah menggelar diklat tingkat muda angkatan 61, Lembaga Diklat Profesi (LDP) YPTD Pamsi kembali menggelar diklat serupa, yakni Diklat Manajemen Air Minum Tingkat Madya Angkatan 76 yang digelar di Hotel Grand Cempaka, 23-31 Agustus 2016. Diklat berbasis kompetensi ini diikuti 40 peserta yang sebagian besar adalah karyawan PDAM di level manajemen menengah setingkat kasi, kasubbag dan kabag. Selain karyawan PDAM, peserta yang mengikuti diklat juga berasal dari operator air minum swasta dan beberapa dari badan pengawas PDAM.

Dalam laporannya, Ketua LDP YPTD Pamsi Budi Sutjahyo menerangkan, diklat yang diselenggarakan pihaknya sesui dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditetapkan Kementerian Ketenagakerjaan. Ada sekitar sembilan unit kompetensi yang dilaksanakan dalam skema manajemen madya. Kesembilan unit kompetensi terkait pengelolaan PDAM baik dari sisi manajemen, keuangan, teknis, SDM dan seterusnya.

“Metode kita laksanakan dengan tatap muka dimana di setiap sesi akan difasilitasi oleh seorang fasilitator, kemudian ada exercise atau semacam pekerjaan rumah. Di akhir topik akan dilakukan evaluasi dengan tujuan me-refresh materi yang baru disampaikan. Di akhir diklat peserta bisa mengikuti assessment (uji kompetensi) yang diselenggarakan LDP-AMI,” terang Budi. (AZ)