Rizal Ramli Usulkan Bentuk Dewan Air Nasional

Demikian salah satu analisa dari Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli terkait kondisi PDAM di Tanah Air. Selain mengusulkan agar tarif air PDAM dinaikkan (untuk memperkuat keuangan PDAM), ia juga mengusulkan pembentukan Dewan Air Nasional yang punya kewenangan untuk menetapkan tarif air minum/bersih supaya cukup ekonomis dan tidak membuat PDAM merugi.

“Perlu dibentuk Dewan Air Nasional. Dewan Air Nasional punya kewenangan untuk menentukan pricing supaya return normal-lah,” kata Rizal dalam konferensi pers di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (22/12), seperti dikutip detik.com.

Menurutnya, kebijakan untuk memperkuat PDAM sangat dibutuhkan saat ini.‎ Sebab, mayoritas rakyat Indonesia masih kekurangan air bersih. Di sisi lain, tarif air bersih di Indonesia semakin mahal dan tak terjangkau oleh masyarakat. ‎Padahal, air adalah kebutuhan mendasar manusia.

“Mayoritas PDAM di Indonesia sudah tidak mampu meningkatkan kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih.‎ Kebanyakan PDAM ini merugi sehingga tidak punya kemampuan menambah kapasitas. ‎Jangan sampai air didominasi oleh swasta yang harganya makin mahal, ini sih ngajak miskin,” ucapnya.

‎Karena itu, Rizal bertekad membenahi pengelolaan 50 PDAM dalam dua tahun. Perbaikan pengelolaan PDAM ini merupakan tugas khusus dari Presiden Joko Widodo kepada dirinya. “Saya dapat tugas khusus dari Presiden untuk membenahi PDAM. Saya bilang ke Presiden, saya coba dulu 50 dalam dua tahun,” katanya.

Disampaikannya, langkah pertama yang akan dilakukannya untuk menyehatkan PDAM adalah dengan menaikkan tarif air PDAM. Tarif air sebesar Rp 3.000 per meter kubik yang tak pernah naik sejak puluhan tahun lalu dinilai Rizal sudah terlalu murah, tidak masuk akal. “Pricing nyaris nggak pernah dinaikkan sudah pulahan tahun, merugilah. Harga air Aqua saja Rp 800 ribu per meter kubik. Ini harus dibenahi,” paparnya.

Kemudian, Rizal juga ingin membenahi kualitas air PDAM. Lalu struktur keuangan PDAM perlu diperkuat agar dapat berekspansi meningkatkan kapasitasnya. Manajemen perusahaan juga harus dirombak, dibersihkan dari oknum-oknum yang mencuri uang PDAM. “Ada kerugian khas Indonesia, miss-management, permainannya dalam pembelian chemical. Ini perlu revolusi budaya, perlu dikepret,” tukasnya.

‎Untuk memperkuat permodalan PDAM, pihaknya akan melakukan revaluasi aset. Dengan begitu, PDAM bisa memperoleh kredit usaha dari perbankan, sehingga bisa meningkatkan kapasitasnya untuk melayani lebih banyak masyarakat. “Ada 300 PDAM, kebanyakan walaupun sehat nggak bankable. Caranya ini revaluasi aset harga historis, asetnya akan meningkat. Selisih aset itu jadi modal supaya kuat,” tekannya.

‎Di samping itu, utang-utang PDAM juga perlu direstrukturisasi. “Akan kita lakukan restrukturisasi utang. Mana utang yang suistanable dan nggak. Kalau dilakukan ini, maka sebagian besar PDAM akan bankable, bisa menambah kapasitas,” tutupnya. (dvt)