Rakerda PERPAMSI DPD Papua dan Papua Barat
Rakerda PERPAMSI DPD Papua dan Papua Barat, yang dibuka Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Manokwari Benny B Siba, dihadiri para direksi dari sembilan PDAM anggota PERPAMSI DPD Papua dan Papua Barat. Hadir pula Wakil Ketua Umum PERPAMSI Muslih, Direktur Dapenma Pamsi Sularno, dan Direktur Akatirta Magelang Awaluddin Setya Aji.
Dalam laporannya, Ketua PERPAMSI DPD Papua dan Papua Barat Abdul M Petonengan menekankan, PDAM memiliki tugas yang mulia dalam menjamin layanan hajat hidup orang banyak. Karenanya, mereka yang terlibat di dalamnya dituntut memiliki komitmen untuk cepat dan tanggap dalam penanganan setiap permasalahan, mulai dari proses produksi, distribusi, pemasangan sambungan baru, pencatatan rekening, penagihan, dan pelayanan pengaduan bagi seluruh pelanggan.
Sosok yang juga Direktur Utama PDAM Jayapura menguraikan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh PDAM di Papua dan Papua Barat yakni kurang optimalnya dukungan pemerintah daerah dalam investasi SPAM, tuntutan masyarakat pemilik hak ulayat terhadap aset-aset yang dimiliki PDAM yang sangat memberatkan secara finansial, keterbatasan sumber air baku, biaya operasional yang cukup tinggi untuk penggunaan BBM dan listrik, dan efektifitas penagihan masih rendah.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, lanjut Abdul, dibutuhkan SDM yang memiliki kualitas keilmuan di bidang perairminuman. Karenanya, salah satu program DPD Papua dan Papua Barat yakni bekerja sama dengan Akatirta Magelang (penandatanganan kerja sama PERPAMSI DPD Papua dan Papua Barat-Aktirta dilakukan di acara pembukaan Rakerda). Abdul berharap kerja sama yang berdurasi empat tahun ini bisa meningkatkan kemampuan SDM air minum di Papua dan Papua Barat.
Sementara Wakil Ketua Umum PERPAMSI Muslih maupun Asisten 2 Pemkab Manokwari Benny B Siba tak lupa mengucapkan selamat atas terselanggaranya Rakerda DPD Papua dan Papua Barat. Mereka berharap di bawah koordinasi DPD, PDAM di Papua dan Papua Barat mampu merumuskan program-program kerja yang dapat merealisasikan target pemerintah untuk menyediakan akses aman air minum 100 persen di tahun 2019.
Benny Saiba juga sempat menyinggung mengenai tarif listrik dan BBM PDAM yang dikenakan tarif industri. Ia berharap untuk PDAM yang misi utamanya pelayanan bisa diberikan perlakuan khusus sehingga beban biaya BBM dan listrik dapat dipergunakan untuk pengembangan jaringan distribusi dan lain-lain. (AZ)