PDAM Gowa Menanti Kejelasan SPAM Regional Mamminasata

Direktur PDAM Kabupaten Gowa Hasanudin Kamal mengungkapkan, SPAM Mamminasata yang direncanakan berkapasitas 1.000 liter per detik merupakan salah satu harapan untuk memenuhi kapasitas produksi PDAM-nya. Namun, sejak direncanakan di era Presiden SBY, hingga saat ini SPAM tersebut belum juga terwujud. Padahal permintaan seiring dengan pertumbuhan perumahan terus meningkat setiap tahunnya.

Kerena ketidakjelasan pembangunan tersebut, lanjut Hasanudin, saat ini PDAM tengah menjajaki rencana kerja sama dengan pihak swasta.  “Oleh karenanya kedatangan kita ke PERPAMSI ini ingin mengetahui lebih jauh soal kerja sama dengan swasta atau b to b. Kondisi kita saat ini memang sudah kehabisan kapasitas produksi,” kata Hasanudin ketika berkunjung ke Graha PERPAMSI, Rabu (17/1).

Dalam kunjungan tersebut Hasanudin membawa serta sejumlah anggota dewan pengawas PDAM Gowa dan beebrapa staf PDAM. Mereka diterima oleh DirekturEksektuf PERPAMSI Ashari Mardiono, Tenaga Ahli Agus Sunara beserta sejumlah pejabat di lingkungan Sekretariat PERPAMSI.

Dilanjutkan Hasanudin, dalam rencana PDAM Gowa, sebagai kabupaten penyangga Kota Makassar, saat ini pembangunan perumahan maupun rumah murah banyak digalakkan di Kabupten Gowa. Beberapa pengembang perumahan, lanjutnya,  sudah banyak menyampaikan permintaan ke PDAM untuk menyiapkan sarana air bersih. Hal ini yang membuat PDAM Gowa mesti bergerak cepat untuk mengatasinya.

Salah satu solusinya, selain tetap berharap adanya realisasi program SPAM Mamminasata, PDAM Gowa berenancan membangun IPA berkapasitas 100 liter per detik yang akan dikerjasamakan dengan swasta. “Kebutuhan kita saat ini yang mendesak sekitar 8.000 SR,” kata Hasanudin.

Dalam kesempatan terebut, Agus Sunara menyarankan agar Pemkab Gowa melayangkan surat kepada Kementerian PUPR soal kepastian SPAM Mamminasata dan juga rencana kerja sama dengan swasta. Dengan begitu, maka akan lebih jelas dan tidak menjadi persoalan di kemudian hari. “Saya rasa itu yang bisa dilakukan sembari menyiapkan rencana kerja sama dengan swasta. Sehingga apa pun jawabannya nanti bisa diantisipasi,” kata Agus.

Menurut Agus, dari 17 SPAM Regional di Indonesia saat ini yang berjalan dan telah memiliki lembaga baru satu, yaitu di SPAM Regional Bregas. Itupun, lanjutnya, masih banyak persoalan, baik itu terkait dengan teknis maupun tarif antara pengelola di provinsi maupun PDAM sebagai pihak pembeli. Terkait kerja sama dengan swasta, Ashari Mardiono mengingatkan kepada PDAM Gowa agar lebih teliti dengan segala aspek baik itu perijinan, lahan, Amdal dan juga RISPAM. Hal tersebut yang menurut Ashari terkadang lupa diperhatikan. (Dvt)