HUT PDAM Kota Cirebon Ke 58
Di samping sejumlah program pengembangan dan pembenahan lainnya, PDAM Kota Cirebon saat ini fokus menyoroti masalah air tak berekening atau kehilangan air (non revenue water/NRW). Saat ini NRW PDAM Kota Cirebon berada di angka 36,28 persen. Angka NRW terus mengalami perbaikan mengingat pada 2014 mencapai 40,47 persen dan 2015 mencapai 38,62 persen.
“Pada tahun ini PDAM Kota Cirebon fokus mengurangi masalah kehilangan air. Target kami terus mengurangi tingkat NRW hingga mendekati 20 persen. Selain itu, kami juga fokus pada penataan di hulu, termasuk optimalisasi sumber air baku,” ujar Direktur Utama PDAM Kota Cirebon Sopyan Satari kepada MAM, usai apel bersama HUT Ke-58 PDAM Kota Cirebon, Jumat, 26 Februari 2016.
Dilanjutkan Sopyan, sebagai kota pantai dan saat ini mulai menjadi destinasi wisata yang cukup ramai, Kota Cirebon terus mengalami kemajuan yang cukup pesat, termasuk pertumbuhan penduduk. Kondisi ini berimplikasi pada pasokan sumber air baku, terlebih Kota Cirebon tidak memiliki sumber air baku sendiri (sumber air baku dipasok dari wilayah tetangga, Kabupaten Kuningan).
Terkait air baku, Sopyan berharap adanya penambahan dari sisi kuantitas. Menurutnya, pihaknya senantiasa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pemkab Kuningan selaku pemilik sumber mata air melalui PDAM Kabupaten Kuningan. “Di samping itu, kami berharap ada program SPAM regional dari Jatigede. Kebutuhan mendesak kami saat ini sekitar 200 liter per detik. Dari manapun sumbernya kami terus memacu, baik itu dari Kuningan atau SPAM Jatigede,” ungkap Sopyan.
Diakuinya, selama ini tekanan air yang diterima pelanggan masih belum merata dan pelayanan yang diberikan PDAM belum optimal. Karenanya, bersama dua direksi lainnya dan seluruh jajaran PDAM--tentu dengan dukungan pemilik--Sopyan bertekad melakukan perbaikan pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan air minum/bersih, termasuk pelayanan air limbah, bagi masyarakat Kota Cirebon.
Di usia yang sudah menginjak 58 tahun, PDAM Kota Cirebon terus melakukan pembenahan/perbaikan baik dari sisi keuangan, operasional dan administrasi. Dari sisi pendapatan sudah mulai terlihat dengan peningkatan tahun 2014 ke 2015 sebesar 5,56 persen. Di tahun tersebut laba PDAM Kota Cirebon meningkat sebesar 75 persen. Dari sisi kinerja, PDAM Kota Cirebon juga sudah dinyatakan sebagai PDAM yang Sehat.
Dengan kondisi keuangan yang cukup baik tersebut, saat ini PDAM terus melakukan dan mengembangkan sejumlah program seperti membangun aplikasi geografic information system (GIS), peremajaan jaringan pipa, penertiban illegal connection, optimalisasi meter induk dan pengkajian block system atau district meter area (DMA). “Kami juga akan mengaplikasikan baca meter dengan sistem Android. Dari sisi pembayaran rekening pelanggan kami juga sudah melakukan secara online melalui bank, kantor pos dan gerai-gerai toko serba ada,” ujar Dwi Despriyanto.
Sejumlah upaya dan pencapaian PDAM Kota Cirebon saat ini, diapresiasi positif oleh Rahim Riduan, Anggota Badan Pengawas PDAM Kota Cirebon. Namun demikian, ia berharap agar jajaran manajemen bisa memberikan pelayanan maksimal kepada warga, terutama warga yang belum mendapatkan pelayanan secara maksimal (ada dua kelurahan yang belum terjangkau jaringan pipa PDAM).
“Kekompakan saya nilai sudah sangat luar biasa dari direksi saat ini. Tanpa ada kekompakan, kebersamaan tidak akan terbina baik. Sebagai wakil dari pemilik, kami akan mengawasi dan mengarahkan agar semua masyarakat terairi oleh PDAM,” ujar Rahim. (AZ)