Diklat Manajemen Muda Angkatan 71
Bagi Edi Nuraedi, mengikuti diklat Muda YPTD Pamsi ibarat membuka pemahaman baru terkait pengelolaan air minum oleh PDAM. Bila selama ini ia hanya memahami pengelolaan PDAM dari sisi lingkungan tempat kerjanya saja, di ajang diklat banyak hal yang ia peroleh baik melalui para narasumber maupun sesama tukang ledeng.
“Benar-benar bermanfaat. Yang tadinya saya tidak tahu menjadi tahu. Satu minggu rasanya kurang. Mudah-mudahan masukan dari para narasumber maupun dari pemateri bisa diaplikasikan di tempat kerja kami,” ujar Edi, salah satu peserta Diklat Muda Angkatan 71 dari PDAM Kota Bogor, saat memberikan kesan-kesan mewakili peserta lainnya, Sabtu (4/3).
Mewakili Ketua Umum PERPAMSI, Haryadi Priyohutomo tak lupa mengingatkan agar para tukang ledeng memiliki pemahaman yang baik terkait geo-politik, geo-ekonomi dan geo-strategi. Pasalnya, geo-politik dan geo-ekonomi sangat berpengaruh dengan kinerja para tukang ledeng dalam mengelola PDAM. “Bukan berarti para tukang ledeng harus berpolitik. Paham atau melek politik itu harus sehingga kita punya daya tangkal menghadapi segala macam tekanan,” kata Wakil Ketua Dewan Penasehat YPTD-Pamsi.
Daya tangkal yang dimaksud Haryadi adalah pentingnya para tukang ledeng memiliki kompetensi atau kecakapan/kemampuan dalam melaksanakan tugas berlandaskan pada knowlege, skill dan attitude. “Pendidikan ini salah satunya untuk mengantarkan para tukang ledeng yang memiliki kompetensi,” tekannya.
Hal senada diungkapkan Ketua YPTD-Pamsi Rama Boedi. Ia berharap diklat-diklat yang diselenggarakan YPTD-Pamsi tidak hanya menghasilkan output tetapi juga outcome bagi kemajuan pelayanan air minum di Tanah Air oleh para tukang ledeng. “Tujuan yang kita inginkan adalah terlayaninya kebutuhan masyarakat akan air minum. Bukan hanya mengejar sertifikat, tetapi akan kemana, mau kemana kita. Jadi seorang tukang ledeng harus memiliki visi terkait tugasnya itu,” pungkas Rama saat menutup diklat, Sabtu (4/3).
Diklat Muda angkatan 71 boleh dikatakan salah satu diklat yang diikuti banyak peserta, dengan 39 orang. Dari jumlah tersebut, 12 orang adalah peserta wanita. Jumlah peserta terbesar berasal dari PDAM Kabupaten Bone Bolango dengan 10 peserta, diikuti PDAM Kabupaten Bogor 6 peserta dan PDAM Kabupaten Bekasi 4 peserta. Para peserta terdiri dari para pejabat PDAM setingkat kabag, kasie dan staf. Usai mengikuti diklat, sebanyak 20 peserta langsung mengikuti uji kompetensi yang difasilitasi LSP-AMI. (Asep Sukana/AZ)