Dies Natalis Ke-17 dan Wisuda Ahli Madya Teknik Ke-15 Akatirta
Pada kesempatan itu, sebanyakk 52 wisudawan/wisudawati resmi menyandang gelar Ahli Madya Teknik yang segera akan menatap masa depan, mengambil peran di lingkungan masyarakat. Dalam laporannya, Direktur Akatirta Awaluddin Setya Aji menyampaikan, selama 17 tahun keberadaannya, Akatirta terus-menerus menggenjot diri untuk berkembang dan memperbaiki diri. Mulai dari infrastruktur bangunan, sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum, dan sebagainya.
“Akatirta merupakan perguruan tinggi yang tengah berkembang. Oleh karenanya adalah suatu momen yang amat baik dan tepat, bila dalam kesempatan yang baik ini kami pergunakan sebagai sarana evaluasi diri terhadap pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar direktur yang akrab disapa Aji.
Pada tahun pelajaran 2017-2018, Akatirta berhasil menjaring mahasiswa sejumlah 107 mahasiswa baru yang terbagi dalam tiga kelas. Bagi Aji, perolehan jumlah mahasiswa yang terus meningkat seperti tahun ini cukup menjadi parameter tingkat kepercayaan masyarakat yang kian bertumbuh di setiap saat.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ketua Biro SDM DPP PERPAMSI Etty Laksmiwati, Ketua Umum PERPAMSI Rudie Kusmayadi mengatakan arti penting sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten, khususnya di bidang perairminuman. “Tantangan bidang air minum ke depan sangat besar. Karena itu, SDM yang berkualitas dan berkompeten menjadi sebuah kebutuhan dasar,” demikian pesan Ketua Umum seperti disampaikan Etty.
Pada kesempatan yang sama, perempuan yang juga Direktur Utama PDAM Kota Semarang mengatakan bahwa DPP PERPAMSI telah berkomitmen untuk membangun lagi satu unit kelas beserta semua perlengkapan yang dibutuhkan. Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian dan harapan akan bertumbuhnya insan perairminuman yang berkualitas.
Harapan yang sama juga disampaikan Anggota Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tirta Dharma (YPTD Pamsi) Kumala Siregar dalam sesi sambutan. Kumala berharap, keberadaan Akatirta yang proses kelahirannya dibidani oleh PERPAMSI dan PDAM sebagai anggotanya, hendaknya menjadi ladang bersama PDAM di seluruh Indonesia untuk ikut menyemai bibit-bibit unggul yang akan membawa perairiminuman Indonesia umumnya, dan PDAM khususnya, ke masa kejayaan di masa depan.
“Mestinya Akatirta ini menjadi milik kita bersama, dan bisa menerapkan prinsip dari kita untuk kita. Siapa lagi yang bisa memajukan Akatirta kalau bukan orang-orang PDAM,” ujar Kumala.
Menjawab harapan para stakeholder, menurut Aji, Akatirta sendiri terus berupaya menyeimbangkan antara bertambahnya input mahasiswa dengan ketersediaan fasilitas ruang kuliah, fasilitas laboratorium, penambahan jumlah buku, dan beberapa fasilitas lanjutan secara bertahap. Tak kalah penting, institusi Akatirta juga terus mendorong untuk terjadinya peningkatan kualitas di kalangan tenaga pendidik. Hal ini tak lain sebagai upaya mencapai visi dan misi Akatirta untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Hingga saat ini, alumni Akatirta sudah tersebar di berbagai lapangan kerja yang ada. Para alumni telah menempatkan bidang kerja sebagai tenaga profesional, baik di PDAM, lembaga pendampingan maupun konsultan, instansi pemerintah sebagai Pegawai Negeri Sipil ataupun menjadi wiraswastawan. (rsd)