Akatirta Cetak 66 Tenaga Ahli Madya Air Minum
Bila di tahun-tahun sebelumnya Akatirta hanya mewisuda antara 20 hingga 30 lulusan, tahun 2015 ini Akatirta mencatatkan rekor baru: mewisuda 66 tenaga ahli madya. “Mereka semua berasal dari berbagai daerah,” ujar Direktur Akatirta H. Awaluddin Setya Aji, S.T., M.Eng., I.P.M., pada saat Rapat Senat Terbuka dalam Rangka Dies Natalis XV dan Wisuda Ahli Madya XII Akatirta di Magelang, Sabtu (14/11).
Selain dihadiri civitas akademika, para wisudawan, dan pemangku kepentingan terkait, Rapat Senat Terbuka dalam Rangka Dies Natalis XV dan Wisuda Ahli Madya XII, juga dihadiri Wakil Ketua Umum PERPAMSI Muslih, Wakil Ketua Pembina YPTD Pamsi Haryadi Priyohutomo, dan Sekretaris Pengurus YPTD Pamsi Hifzillah Raib Saleh. Tampak pula hadir Ketua PERPAMSI DPD Jawa Tengah Suparto Edi Sucahyo dan beberapa direksi PDAM di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif PERPAMSI Dr. Subekti juga didaulat menyampaikan pidato ilmiah mengenai tata kelola air minum di Indonesia.
Bertambahnya jumlah lulusan Akatirta, menurut Awaluddin Setya Aji, tidak lepas dari berbagai program pengembangan dan inovasi yang dilakukan jajaran manajemen. Dari sisi infrastruktur, saat ini Akatirta sudah berhasil menambah gedung kuliah baru yang cukup representatif. Dari sisi akademik, salah satu yang menonjol yakni telah didapatkannya “Akreditasi B” dari BAN-PT.
Aji juga melaporkan, untuk mengikuti perkembangan iptek, pihak Akatirta juga melengkapi fasilitas internet dan perangkat penunjang lainnya di area kampus. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan, juga menjadi fokus dan perhatian. Tak kalah pentingnya, Akatirta senantiasa melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa. “Ini merupakan perwujudan kompetensi profesional di bidang teknik lingkungan dengan konsentrasi bidang air minum sebagaimana tercantum pada visi dan misi,” jelas Aji.
Menurut Aji, beberapa hasil penelitian civitas akademika Akatirta yang sudah digunakan untuk kepentingan masyarakat antara lain pendampingan teknik penurunan tingkat kehilangan air dan studi sistem jaringan distribusi di berbagai PDAM seperti Kota Balikpapan, Kabupaten Badung, Kabuapten Kudus, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kota Semarang dan lain-lain.
Akatirta juga menjadi tulang punggung (perintis, penyusun materi/modul, instruktur dan pembina nasional) Centre of Excellent (CoE), NRW dan efisiensi energi di Kementerian PUPR tahun 2012, serta tahun 2014 di delapan provinsi dan terlaksana pada tahun 2015 menjadi 25 provinsi. Atas sumbangsih dan peranan Akatirta tersebut, tanggal 17 November 2015 Akatirta menerima anugerah CoE Award dari Kementerian PUPR.
Aji juga melaporkan pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2015/2016, Akatirta menerima mahasiwa sejumlah 105 orang yang terbagi dalam tiga kelas. Peningatan jumlah mahasiswa tentunya harus diikuti dengan tambahan fasilitas berupa ruang kuliah, fasilitas laboratorium, penambahan jumlah buku dan seterusnya. Terkait pembangunan ruang kuliah yang saat ini belum selesai sepenuhnya, pihaknya sangat berharap bantuan swadaya dari para pihak terkait, termasuk PERPAMSI dan PDAM.
Dari 66 orang yang diwisuda, terpilih tiga wisudawan terbaik yakni atas nama Jevijef Hardinsa Jewanipa asal Magelang dengan IPK 3,64 (Cum Laude), Riza Alef Theria Nurdin asal Banyumas dengan IPK 3,48 (Sangat Memuaskan) dan Abdul Kafi Baedowi asal Kudus dengan IPK 3,43 (Sangat Memuaskan).
Dengan bangga Aji juga menyampaikan lulusan Akatirta sudah tersebar di berbagai instansi dan industri/perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan dan air minum, dan paling besar mereka terserap di berbagai PDAM Tanah Air. Beberapa direksi PDAM bahkan sudah menyatakan kesiapannya menerima para lulusan Akatirta. “Masa tunggu kerja lulusan Akatirta adalah 0 bulan,” tandas Aji. (Dvt)