20 Tahun Akatirta, Luluskan 792 Ahli Madya
Dalam laporan tahunannya, Direktur Akatirta Suparto Edi Sucahyo menyebutkan jumlah wisudawan tahun 2020 ini sebanyak 83 orang. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,93. IPK tertinggi 3,53 diraih oleh Ainun Silvi. Gadis asal Batang ini menyandang predikat Cumlaude bersama Annisa Nurchayati (3,52) dan Lailatul Hidayah (3,52).
Direktur Akatirta juga melaporkan bahwa tahun ini Akatirta telah memperoleh perpanjangan status akreditasi B sampai tahun 2024. Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tersebut diperoleh sejak 2014. Disebutkan, Akatirta terus mengejar kelengkapan instrumen untuk pengajuan peningkatan akreditasi selanjutnya.
Untuk tahun akademik 2020/2021, menurut Direktur Akatirta, jumlah penerimaan mahasiswa baru justru meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tercatat 149 mahasiswa diterima pada tahun ini. Pada tahun akademik 2019/2020 hanya 115, dan 2018/2019 hanya 125.
Pengurus Yayasan Pendidikan Tirta Dharma (YPTD) Pamsi Rama Boedi dalam sambutannya mengharapkan Akatirta mengejar pemanfaatan teknologi informasi (TI) dan penerapan Learning Management System (LMS), serta memperbarui kurikulum mengikuti Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI), khususnya di bidang air minum. Kepada wisudawan, Rama berpesan untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan TI sesuai tuntutan kebutuhan penyelenggaraan SPAM.
Sementara itu, Ketua Umum PERPAMSI Rudie Kusmayadi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ketua Departemen Kemitraan Zein Musta’in berpesan agar para lulusan Akatirta selalu setia menjadi pengawal cita-cita pembangunan negara kita di bidang air minum. Di manapun mengabdikan diri, diharapkan mereka tetap pada tujuan memajukan pelayanan air minum bagi seluruh rakyat Indonesia.
Diingatkan oleh Ketua Umum PERPAMSI, Akatirta didirikan oleh PERPAMSI 20 tahun yang lalu dengan tujuan utama menyiapkan tenaga-tenaga ahli teknik yang memiliki kompetensi untuk bekerja di perusahaan-perusahaan air minum anggota PERPAMSI di seluruh Indonesia. Dengan tenaga-tenaga ahli teknik yang dihasilkan AKATIRTA, diharapkan kinerja penyelenggaraan sistem penyediaan air minum oleh anggota PERPAMSI dapat ditingkatkan, sehingga pelayanan air minum yang berkualitas dapat lebih merata untuk seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
“PERPAMSI tentunya tetap berharap, agar para lulusan Akatirta menjadikan PDAM atau BUMD air minum sebagai tujuan utama untuk mengabdikan ilmu dan keahliannya,” pesan Ketua Umum.
Pada kesempatan itu, sebagai bentuk komitmen PERPAMSI untuk selalu mendukung pengembangan Akatirta, Zein Musta’in mewakili Pengurus Pusat PERPAMSI menyerahkan secara simbolis bantuan beasiswa untuk mahasiswa Akatirta yang membutuhkan. Total dana beasiswa sebesar Rp 120 juta itu diberikan kepada 30 mahasiswa.
Seremoni wisuda Akatirta tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena diselenggarakan dalam suasana pandemi COVID-19, dengan protokol kesehatan yang ketat. Tamu undangan sangat terbatas. Bahkan keluarga wisudawan hanya sebagian yang dapat hadir di ruang wisuda, di Ball Room Hotel Grand Artos, Magelang. Semua yang hadir mengenakan masker dan menjaga jarak. (DR)