YPTD Pamsi Perbanyak Diklat Berbasis Kompetensi
Menurut Ketua YPTD Pamsi Rama Boedi, pasca terbitnya Permen PUPR Nomor 10/2016 tentang SKKNI, pihaknya terus meningkatkan intensitas atau durasi diklat manajemen air minum berbasis kompetensi baik tingkat Muda, Madya maupun Utama. Bila sebelumnya rata-rata pihak YPTD Pamsi hanya mampu menyelenggrakan diklat untuk sekira 800-1.000 peserta, tahun ini mereka mulai menargetkan 1.200 hingga 2.000 peserta.
Untuk mengejar target tersebut, lanjut Rama, ada beberapa langkah dan strategi yang diterapkan pihaknya. Diantaranya dengan menambah durasi diklat reguler yang diselenggarakan di Jakarta, maupun dengan menggelar diklat di daerah-daerah, baik bekerja sama dengan DPD-DPD PERPAMSI maupun dengan melaksanakan in house trining di PDAM seperti yng baru-baru ini dilaksanakan yakni diklat in house tingkat Muda angkatan 62 di PDAM Kabupaten Sumedang, 27-31 Agustus 2016, dengan 50 peserta, dan diklat in house tingkat Muda angkatan 63 di PDAM Kota Makassar, 29 Agustus-2 September 2016, dengan 36 peserta.
Selain itu YPTD juga menggelar diklat tingkat Muda angkatan 65 kerja sama dengan PERPAMSI DPD Kaltim di Samarinda, 26 September-1 Oktober 2016, dengan 34 peserta. Serta diklat tingkat Madya angkatan 77 kerja sama dengan PERPAMSI DPD Kalsel di Banjarbaru, 4-14 Oktober 2016, dengan 27 peserta. Terbaru, YPTD Pamsi juga menggelar diklat tingkat Utama angkatan 42 yang diselenggarakan di Jakarta, 24-29 Oktober 2016 dengan 20 peserta.
Menurut Rama, salah satu hambatan pihaknya untuk meningkatkan durasi pelatihan adalah masih minimnya tenaga instruktur yang dimiliki, terutama yang berdomisili di daerah. Karenanya dalam waktu dekat pihak YPTD Pamsi akan menggelar Training of Trainers (ToT) dengan target 100 peserta yang berasal dari berbagai daerah.
“Mereka yang akan mengikuti ToT ini haruslah yang sudah pernah mengikuti diklat tingkat Utama dan sudah mengikuti uji kompetensi. Diharapkan mereka yang mengikuti ToT merupakan perwakilan dari setiap wilayah untuk ketersebaran,” ujar Rama Boedi didampingi pengurus YPTD Pamsi lainnya, Budi Sutjahyo, di Jakarta, belum lama ini.
Saat ini YPTD Pamsi baru memiliki sekitar 25 instruktur, dimana 10 orang diantaranya berdomisili di luar Jakarta yakni di Kalimantan Selatan, Semarang dan Bali. Untuk mengejar tiga kali lipat durasi pelatihan dari sebelum-sebelumnya, dibutuhkan lebih banyak instruktur di daerah. Sebagai gambaran, dari 52 ribu karyawan PDAM di seluruh Indonesia, saat ini pemegang sertifikat kompetensi baru sekitar 3.400 orang.
“Kami mendukung penuh program diklat YPTD Pamsi karena ilmu yang didapat sangat berguna bagi para karyawan. Saya sendiri merasa ilmu dan materi yang didapatkan di sini sangat berguna,” ungkap Sutedi Raharjo, Direktur Utama PDAM Tirtandi Provinsi Sumatera Utara, yang baru-baru ini mengikuti diklat tingkat Utama angkatan 42. (AZ)