Wisuda Angkatan Ke-XIV dan Dies Natalis Ke-XVI Akatirta Magelang

Diiringi lagu “Gaudeamus Igitur” yang merindingkan kuduk, sebanyak 58 wisudawan, dinyatakan resmi menyandang gelar Ahli Madya, dan siap mengabdikan hidup masing-masing ke dunia pekerjaan. Dalam pemaparan sidang senat terbuka, Direktur Akatirta Awaludin Setya Adji menyampaikan sejumlah perkembangan di Akatirta selama kurun 16 tahun keberadaannya.

Saat ini, Akatirta telah memeroleh Akreditasi B yang ditetapkan berdasarkan SK BAN PT Nomor: 481/SK/BAN PT/Akred/DPL-3/XII/2014. Hal ini tak terlepas dari upaya terus-menerus dan tak kenal lelah. “Program peningkatan sumber daya manusia, khususnya kompetensi dosen dan tenaga kependidikan menjadi fokus perhatian kami karena hal ini merupakan investasi jangka panjang dan akan menjamin keberadaan akademi,” urai direktur yang akrab disapa Adji.

Lebih lanjut Adji menjelaskan, peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan antara lain dilakukan melalui pelatihan kepemimpinan, pengelolaan administrasi umum, pengelolaan keuangan, pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, maupun mengirimkan studi lanjut pada jenjang yang lebih tinggi dan spesifik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Hal ini tak lain untuk memenuhi tugas pokok sebagai lembaga pendidikan. Dengan demikian, pola dan arah penanganan kompetensi menjadi fokus, efisien, dan efektif.

Bukan hanya itu, Akatirta juga mendorong dan memfasilitasi tenaga kependidikan baik dari aspek finansial maupun informasi untuk mengikuti berbagai pendidikan tidak bergelar, pelatihan dan lokakarya terkait dengan peningkatan kompetensi manajerial. Sementara, Badan Penjaminan Mutu Akatirta juga bekerja secara optimal guna menjaga kualitas pendidikan di lembaga yang dalam waktu dekat diorientasikan untuk meningkat menjadi Politeknik.

Kumala Siregar, salah satu pengurus Yayasan Pendidikan Tirta Dharma (YPTD), dalam sambutannya mengapresiasi perkembangan yang ditunjukkan Akatirta. Ia berharap, ke depan Akatirta akan semakin berkembang, terlebih tantangan di dunia air minum semakin hari semakin tinggi. “Terus terang, PDAM-PDAM di Indonesia sudah kekurangan tenaga-tenaga terampil, sedangkan tantangan ke depan, tuntutan pemerintah semakin tinggi. Kita bersyukur sekarang Akatirta sudah memiliki Akreditasi B, mudah-mudahan ke depan akan segera menjadi A. Karena itu, kami dari YPTD sangat mengapresiasi dan terus mendukung perkembangan Akatirta,” ujar Kumala Siregar.

Senada dengan itu, Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan DPP PERPAMSI Sutedi Raharjo mengatakan, tantangan air minum ke depan semakin kompetitif terlebih ketika air minum sudah “masuk Istana”. Ini artinya, lanjut Sutedi, air betul-betul kebutuhan vital dan kita patut berbangga menjadi orang-orang yang terpilih untuk memberikan pengabdian di bidang air minum untuk seluruh masyarakat Indonesia.

“Karena itu, kita berharap sekolah ini menjadi cikal bakal atau barometer secara teknis bagi perairminuman di Indonesia, dan alumni lulusan Akatirta menjadi tenaga-tenaga yang siap pakai, tentunya dengan dedikasi, integritas, dan karakter nasionalisme yang kuat. Karakter merah putih. Semoga Akatirta menjadi leader bagi pendidikan air minum yang ada di Indonesia,” ujar sosok yang juga Dirktur Utama PDAM Tirtanadi Sumatera Utara.

Dalam kerangka pengembangan, Akatirta melakukan sejumlah langkah konkret, di antaranya dengan mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi, salah satunya membangun jejaring informasi dari pihak stakeholders terkait kualifikasi lulusan yang dibutuhkan. Adapun guna meningkatkan kualitas mahasiswa, Akatirta melakukan sinergi antara bidang akademik dan bidang kemahasiswaan dan melakukan pendampingan secara intensif terhadap kegiatan-kegiatan mahasiswa, terutama yang terkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Teknik Lingkungan. Tak kalah penting, Akatirta juga melaksanakan studi banding ke perguruan tinggi lain dan mengadakan sosialisasi kepada para dosen dan karyawan.

Di luar soal semakin meningkatnya jumlah mahasiswa di setiap tahun ajaran, prestasi lembaga penelitian dan pengabdian Akatirta dari tahun ke tahun sangat memuaskan dan cenderung meningkat. Sebagaimana tercantum pada visi dan misi Akatirta, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tersebut berlangsung secara berkesinambungan untuk mencapai target yang ditetapkan.

Beberapa hasil penelitian yang dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat di antaranya pendampingan teknik penurunan NRW dan studi sistem distribusi IPA Kampung Damai PDAM Tirta Manggar Kota Balikpapan, pendampingan teknik penurunan NRW PDAM Kabupaten Badung-Bali, program penurunan NRW di empat PDAM Jawa Tengah, dan masih banyak lagi.

Ke depan, Akatirta memprioritaskan pada perancangan pengembangan Akatirta yang diwujudkan dalam bentuk Rencana Induk Pengembangan (RIP). RIP suatu perguruan tinggi hanya dapat disusun dengan arah yang jelas dan kerja sama yang serasi antar-berbagai pihak. Untuk itu, kekhususan sebagai perguruan tinggi dengan konsentrasi dan karakteristik unik yang dimiliki dalam konteks pendidikan nasional dapat menjadi landasan untuk menemukan identitas diri Akatirta. (Rois Said)