Terkait Peningkatan SDM, PERPAMSI Siap Memfasilitasi PDAM

Berbagai program peningkatan kapasitas SDM para tukang ledeng, baik program yang diinisiasi PERPAMSI seperti Program On the Job Training (OJT) dan Program Kemitraan Solidaritas (PKS), hingga program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi yang diselenggarakan lembaga afiliasi PERPAMSI, menjadi concern asosiasi.

“Kondisi PDAM 10 atau 20 tahun yang lalu itu beda dengan kondisi saat ini. Persaingan semakin ketat, teknologi kian maju, ekspektasi masyarakat terhadap PDAM juga kian meningkat. Misalnya pelayanan harus 24 jam dan dengan kualitas air minum. Jadi kita berharap kualitas orang-orang PDAM mengikuti ekpektasi tadi. Nah, kita tidak mungkin membuang orang-orang lama, kan. Jadi kita musti meng-upgrade orang-orang lama tersebut dengan capacity building,” ujar Ketua Departemen Diklat PP PERPAMSI Haidir Effendi, S.H., kepada Majalah Air Minum PERPAMSI, belum lama ini.

Menurut Haidir, selaku asosiasi tentu PERPAMSI sangat mendukung program-program peningkatan SDM. Namun, dukungan yang diberikan tentu sesuai dengan kemampuan asosiasi yang terbatas. “PERPAMSI memiliki program semacam insentif atau subsidi biaya pelatihan yang diselenggarakan YPTD Pamsi khusus bagi PDAM sakit atau kurang sehat. Teknisnya nanti pihak YPTD yang akan me-reimburse ke PP PERPAMSI. Besarannya saya kurang hapal tetapi pihak YPTD sudah punya mapping-nya,” terangnya.

Sosok yang juga Direktur Utama PDAM Kota Balikpapan, mendorong agar pelaksanaan diklat-diklat berbasis kompetensi dilakukan secara desentralisasi atau yang ia istilahkan “mendekati pasar”. Hal ini penting untuk menekan biaya, khususnya bagi PDAM-PDAM kecil yang jauh dari pusat kota Jakarta dan Pulau jawa. Disamping itu, lanjutnya, bila diklat dilakukan menyebar di daerah, maka dengan anggaran yang sama, PDAM bisa mengirimkan lebih banyak karyawannya. AZ