Saatnya BUMD AM Melakukan Transformasi Digital
Teknologi memainkan peranan penting dalam berbagai aspek. Hampir seluruh industri saat ini sudah bergerak, berproses, maupun bertransformasi menuju digitalisasi. Bergeraknya industri dan berproses atau bertranformasi menuju digitalisasi tak lepas dari perkembangan teknologi dan internet, khususnya dalam dua dekade belakangan. Inilah pendorong era revolusi industri 4.0. Tidak hanya membuka interaksi menjadi lebih luas, perkembangan teknologi juga mengubah kondisi pada berbagai bidang, terutama dari sisi bisnis. Terjadi perubahan struktur baik biaya, budaya, maupun perubahan ideologi industri.
Industri air minum sebagai bagian di dalam sektor industri tak ketinggalan untuk memanfaatkan peluang ini. Sebagai organisasi yang menaungi perusahaan air minum di seluruh Indonesia, PERPAMSI tentu sangat menyadari hal tersebut. Itu sebabnya, digitalisasi air minum menjadi salah satu program utama PERPAMSI periode 2021-2025.
Kalau sistemnya sudah bagus, ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Pasti juga akan terjadi efisiensi. Tentunya harus diikuti juga dengan kesiapan SDM.
”Digitalisasi ini, kan, sebuah keharusan pada era industri 4.0. Kita berharap perusahaan air minum sudah mengarah ke arah sana, harus berbasis IT. Ini bagian dari akuntabilitas. Kalau sistemnya sudah bagus, ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Pasti juga akan terjadi efisiensi. Tentunya harus diikuti juga dengan kesiapan SDM,” ujar Ketua Umum PERPAMSI Lalu Ahmad Zaini.
”Bagian dari tahapannya tentu dengan penyiapan SDM-nya juga. Bagi PDAM yang tidak mampu, mungkin PERPAMSI akan menyiapkan software-nya, tinggal diakses, misalnya untuk billing system. Kalau sudah lebih baik, bisa saja ada iuran untuk dikembangkan di PDAM lain,” lanjut Zaini yang juga Dirut PT Air Minum Giri Menang (Perseroda).
Untuk tujuan perbaikan kinerja anggota PERPAMSI, program digitalisasi ini nantinya akan meliputi, antara lain, pembuatan e-katalog, e-proc, penyiapan database untuk satu data. Dengan demikian, PERPAMSI ke depan diharapkan menjadi pusat data bagi BUMD AM di Indonesia. Selain itu, program digitalisasi pastinya diikuti dengan penyiapan SDM yang secara otomatis juga mendukung Peta Jalan Peningkatan Kapasitas SDM BUMD AM.
Meskipun mungkin akan banyak tantangan, digitalisasi sudah menjadi kebutuhan yang harus dilakukan. Bagi BUMD AM yang tidak mampu, PERPAMSI akan menyiapkan aplikasi yang mungkin dibutuhkan anggota. Perlu kerja sama dengan anggota-anggota PERPAMSI yang sudah maju dan memiliki aplikasi teknologi yang dibutuhkan.
”Untuk itu, pada tahap awal akan lebih dulu diidentifikasi kebutuhan digitalisasi masing-masing PDAM. PERPAMSI sendiri sudah menyiapkannya, tinggal apa yang menjadi kebutuhan dan prioritasnya,” imbuh Zaini.
Penulis: Deni Arisandy
Tulisan lengkap baca di Majalah Air Minum Edisi Nomor 322 Juli 2022
klik: http://www.majalahdigital.web.id (berlangganan)