Program Pertukaran PERPAMSI-JWWA 2016

PERPAMSI bersama dengan Japan Water Works Association (JWWA) kembali mengadakan pelatihan bersama (Exchange Program) di Jakarta dan Bandung, 21-28 Agustus 2016. Diselenggarakan rutin setiap tahun, pelatihan kali ini menjadi yang keempat. Sebanyak 16 peserta, dengan rincian masing-masing delapan peserta dari Indonesia dan Jepang. Selama seminggu mereka saling berbagi pengalaman dan juga belajar mengenai pengelolaan air minum baik di Jepang maupun di Indonesia.

Ketua Umum PERPAMSI Rudie Kusmayadi berkesempatan menyambut serta memberi arahan kepada para peserta, sehari setelah kedatangan mereka di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Rudie berharap para peserta bisa mengambil ilmu dari masing-masing Negara untuk bisa diterapkan di PDAM masing-masing. “Selamat datang di Jakarta, semoga pelatihan dan kerja sama ini bisa memberi manfaat. Jangan lupa untuk menikmati suasana kota serta kuliner baik di Jakarta maupun Bandung nantinya,” kata Rudie dalam acara Welcome Dinner di salah satu hotel di Jakarta, (21/8).

Pelatihan kali ini diselenggarakan di dua kota, Jakarta dan Bandung. Kepala Biro Penyehatan PERPAMSI Dwike Riantara menjelaskan, konsep pelatihan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap peserta akan mempresentasikan masing-masing instansinya untuk kemudian dinilai dan ditanggapi sesama peserta maupun ahli-ahli yang dihadirkan. Selain itu, juga ada penjelasan mengenai kebijakan dari perwakilan kementerian, best practice PDAM di Indonesia dan juga kunjungan lapangan.

“Untuk tahun ini kita kerja sama dengan Aetra untuk kunjungan ke lapangan mengenai kebocoran air, dan juga ke ITB Bandung untuk belajar engineering. Kita juga berkunjung ke PDAM Kabupaten Bandung untuk melihat operasional PDAM. Untuk refreshing dan hiburan, peserta akan kita ajak berkunjung ke Saung Udjo di Bandung,” terang Dwike.

Memasuki acara inti, para peserta Exchange Program berturutan mengikuti beragam materi. Dimulai dengan pemaparan mengenai kondisi perairminuman dan sejumlah target yang dicanangkan pemerintah oleh wakil dari Kementerian Percepatan Pembangunan Nasional/Bappenas. Dalam kesempatan tersebut, Bappenas menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi perairminuman Indonesia, antara lain transparansi peta permodalan dari pemerintah daerah untuk keberhasilan akses universal 2019, peluang kerja sama, serta mengembangkan mekanisme dan tata aturan yang efektif dan efisien dalam hal pembangunan air minum dan sanitasi.

Selain menyaksikan realitas operasional di lapangan seperti di Aetra (Jakarta) dan PDAM Kabupaten Bandung, para peserta juga mengikuti kuliah teknis di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Dipandu oleh Rofiq Iqbal, Ph.D, salah seorang dosen di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, mereka mendapatkan materi mengenai aspek-aspek infrastruktur dan teknis dalam system pelayanan air minum.

Penutupan

Exchange Program PERPAMSI-JWWA 2016 berakhir pada Sabtu (27/8). Bertempat di salah satu hotel di kawasan Jalan Braga, Bandung, acara penutupan atau farewell party dihadiri KetuaUmum PERPAMSI Rudie Kusmayadi, Direktur Eksekutif PERPAMSI Ashari Mardiono, dan juga Director International Division JWWA Masao Shibuya.

Selain menyampaikan apresiasi kepada delegasi Jepang, Rudie yang menyampaikan salam penutup juga berharap pelatihan-pelatihan semacam ini akan berdampak positif terhadap perkembangan PDAM ke depan.  “I hope it is very useful for me to develop Indonesian water company to be better,” ujar Rudie.

Sementara Director International Division JWWA Masao Shibuya dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada PERPAMSI, terkhusus kepada Rudie Kusmayadi, Ashari Mardiono, dan Dwike Riantara, yang telah bekerja sama dan mengoordinir Exchange Program  PERPAMSI-JWWA 2016 denganbaik.

Shibuya juga mengutarakan optimismenya bahwa kerja sama antara PERPAMSI dan JWWA ini akan menghasilkan suatu nilai positif. “Today our twinning course has became the last day. During the first twinning course we have learn a lot of thing about Indonesia Water Supply. We learn about ‘Indonesia Kerja’, and we can make a good Indonesian plan,” ujar Shibuya dengan bahasa Inggris yang masih terbata-bata. (Rs/Dvt)