PERPAMSI Sampaikan Bantuan Bencana Jayapura

Bantuan juga diberikan kepada PDAM Pandeglang dan PDAM Lampung Selatan yang terkena dampak tsunami Selat Sunda, Desember tahun lalu.

Untuk PDAM Jayapura, bantuan tunai sebesar Rp 200 juta dari anggota dan pengurus PERPAMSI disampaikan Ketua Umum, Haris Yasin Limpo, pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PD PERPAMSI Papua dan Papua Barat di Sorong, 27-28 Juni 2019. Bantuan diterima Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna.

Selain para direksi PDAM se-Papua dan Papua Barat peserta Rakerda, hadir pada saat penyerahan bantuan, di antaranya Ketua PD PERPAMSI Papua dan Papua Barat, Bastian Kapisa, dan Direktur Eksekutif PERPAMSI, Ashari Mardiono.

Ketua Umum PERPAMSI berharap bantuan tersebut bisa membantu proses pemulihan, terutama di Cabang Sentani, wilayah yang terdampak banjir bandang. “Mudah-mudahan bantuan ini dapat diterima dengan baik dan bisa bermanfaat,” kata Haris.

Entis Sutisna mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut. Ia menginformasikan, saat ini pelayanan PDAM Jayapura yang melayani masyarakat di Kabupaten Jayapura, khususnya Sentani, hanya dilayani melalui dua mobil tangki dan sumber air saat ini masih mengalami kerusakan.

“Bantuan ini akan kami gunakan untuk distribusi air kepada masyarakat di Kota Sentani dan masyarakat di area Danau Sentani yang terdampak naiknya permukaan air danau. Selain itu, bantuan akan digunakan untuk memperbaiki sambungan rumah pelanggan yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang,” ujar Entis, yang dihubungi melalui telepon, Jumat (5/7).

Dikatakan, pelayanan air melalui perpipaan di Kabupaten Jayapura saat ini belum normal. Menurut Entis, pihaknya sudah dua kali membangun intake darurat di Pos 7 Kampung Sereh, Sentani, namun dua kali pula terkena longsoran dan produksi air sempat jalan selama dua minggu dengan kapasitas yang dapat dimanfaatkan sekitar 25 liter per detik.

Dana bantuan dari PERPAMSI dan rekan-rekan PDAM se-Indonesia juga akan digunakan untuk perbaikan intake lama yang hancur agar suplai air perpipaan bisa masuk sebelum nanti dibuat intake baru yang dibangun oleh pemerintah pusat melalui Ditjen Cipta Karya. (Ahmad Zazili)