PERPAMSI Buka Kesempatan Beasiswa Ahli Laboran
Program Beasiswa Pendidikan Vokasi Analis Kimia (Setara D1) kerjasama PERPAMSI dengan Kementerian Perindustrian dan Politeknik AKA Bogor Angkatan pertama (tahun 2022) berhasil mengantarkan 27 mahasiwa dari berbagai BUMD AM menjadi ahli laboran dengan hasil memuaskan.
Untuk program beasiswa ini, PERPAMSI memprioritaskan peserta dari BUMD AM yang kurang sehat dan sakit. Beasiswa tersebut meliputi tenaga pengajar, laboratorium, peralatan lab, uji kompentensi, modul, serta subsidi setiap peserta. Sementara peserta hanya dikenakan biaya akomodasi selama praktikum (35 hari).
Menurut Danang Pidekso selaku PIC program dari PERPAMSI, motode pembelajaran dilakukan dengan cara hybrid, yaitu secara daring maupun tatap muka. Dimulai dari Februari hingga November, perkuliahan terdiri dari pembelajaran daring, praktik di Laboratorium BTAM Bekasi, magang di BUMD AM, dan penyusunan tugas akhir hingga wisuda. Selain mendapatkan sertifikat sebagai Ahli Pratama (D1) dari Politeknik AKA Bogor, mahasiswa juga mendapat sertifikat kompetensi sebagai ahli laboran. Sertifikat kompetensi ini dibutuhkan oleh industri sektor air minum sebagai kewajiban dari Pemerintah dan tentunya sejalan dengan program PERPAMSI dalam pengembangan SDM.
Praktek kerja di laboratorium dan di lapangan.
Peserta yang ikut memang tidak semua berlatar belakang laboran (orang bekerja di laboratorium). Meskipun demikian, peserta mengaku ilmu yang didapat bermanfaat dan dapat diterapkan di perusahaan. “Setelah mengikuti program ini, mulai tahun depan saya ditempatkan di bagian laboratorium,” kata Wulandari dari Perumdam Tanah Datar yang sehari-hari bekerja di bagian administrasi.
Menurutnya, permasalahan di perusahaannya saat ini adalah takaran dalam pembubuhan kaporit dalam pengolahan air dan masih adanya bakteri e-coli. Untuk itu, ia akan mengatur dosis takaran penggunaan kaporit agar kualitas air lebih terjamin. “Kebetulan, kemarin waktu ikut kuliah kita juga sharing dengan teman-teman BUMD AM lain sehingga tahu ilmunya,” kata Wulandari.
Untuk program beasiswa ini, PERPAMSI memprioritaskan peserta dari BUMD AM yang kurang sehat dan sakit.
Sejalan dengan Program PERPAMSI
Program setara D1 ini sejalan dengan program PERPAMSI dalam rangka mencetak tenaga bidang air minum yang kompeten. Menurut Direktur Eksekutif PERPAMSI Agus Sunara, saat ini jumlah pegawai BUMD AM di Indonesia kurang lebih sebanyak 60 ribu pegawai. Dari 60 ribu tersebut, baru sekitar 10 ribu pegawai yang memiliki sertifikat kompetensi.
“Itu pun kebanyakan kompetensi bidang menajemen. PERPAMSI saat ini fokus untuk melatih tenaga-tenaga operator, termasuk laboran yang saat ini baru sedikit memiliki kompetensi,” kata Agus Sunara.
Dengan manfaat yang cukup dirasakan oleh anggota PERPAMSI, tahun 2023 nanti program setara D1 ini rencananya akan berlanjut. Hal ini ditegaskan dengan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh L. Ahmad Zaini selaku Ketua Umum PERPAMSI dengan Henny Rochaeni selaku Direktur Politeknik AKA Bogor di acara Indonesia Water Forum tanggal 6 Oktober 2022 lalu.
“Untuk tahun 2023 nanti, kita memilih PERPAMSI untuk kerja sama karena perwakilan industri ini berasal dari seluruh Indonesia,” kata Hanafi selaku Pembantu Direktur Politeknik AKA Bogor. AZ/DP