Pentingnya Networking Bagi Direktur Utama BUMD AM
Awalnya, Hasanuddin Kamal memimpin PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, hanya sekadar memenuhi amanah bupati yang percaya pada kemampuannya. Kini, PDAM yang sebelumnya sakit dan minus pendapatannya melangkah menjadi salah satu yang terbaik di Sulsel.
Diakui Hasanuddin, awalnya ia tidak pernah membayangkan terjun di bidang air minum. Sekitar 17 tahun ia sudah berkarier di Pemda Kabupaten Gowa. Terakhir dia berada di posisi strategis sebagai salah satu eselon IV pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa. Pada tahun 2003, ia diminta memimpin PDAM Kabupaten Gowa.
Sebuah keputusan dari bupati saat itu, Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian sekarang), sempat ditolaknya. Saat itu, dirinya merasa sudah memiliki karier yang baik dan posisinya sangat strategis. Sementara, PDAM Kabupaten Gowa merupakan PDAM yang sedang collapse. Mati segan, hidup pun segan. Laba minus dan kinerjanya tidak baik.
Namun, sang bupati dengan bijak mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki kemampuan organisasi dan kepemimpinan yang baik. Bupati yang waktu itu menjadi salah satu calon Wakil Gubernur Sulsel juga berjanji akan terus mendukungnya sampai kapan pun. Pandangan sang bupati mengubah kemauannya. Jadilah, sejak tahun 2003 ia memimpin PDAM Kabupaten Gowa.
Kondisi memprihatinkan adalah salah satu hal yang dikenang Hasanuddin saat pertama kali memimpin PDAM Kabupaten Gowa. Saat itu, kursi tamu di PDAM saja tidak ada. Alhasil, dia waktu itu mengambil kursi tamu di rumahnya untuk digunakan sebagai kursi tamu kantor.
“Ketika itu, (alm) istri saya protes. Saya katakan bahwa nanti akan saya ganti dengan kursi tamu yang lebih baik. Alhamdulillah, janji itu sudah bisa saya penuhi. Saya bisa mengganti dengan kursi tamu yang lebih bagus saat istri saya masih ada,” kenang Hasan, sapaan akrabnya, kepada Majalah Air Minum PERPAMSI.
Kemampuannya memimpin organisasi kepemudaan dan jabatannya waktu itu sangat membantu Hasan meningkatkan kinerja PDAM Kabupaten Gowa.
Bersama Bupati Gowa Dr. Adnan Purichta Ichsan di acara peresmian IPA Borolongloe kapasitas 100 liter per detik, Maret 2021 lalu.
Bupati Syahrul Yasin Limpo waktu itu memang melihat kemampuan besar Hasan untuk memimpin. Pengalaman organisasinya diyakini akan membawanya sukses mengubah dan memperbaiki kondisi PDAM yang tengah terpuruk. Memang, waktu itu, selain posisi di pemda, Hasan juga menjabat Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), organisasi pemuda di bawah Partai Golkar.
Kemampuannya memimpin organisasi kepemudaan dan jabatannya waktu itu sangat membantu Hasan meningkatkan kinerja PDAM Kabupaten Gowa. Dia mampu melihat apa saja yang menjadi kelemahan dan perbaikan apa yang dibutuhkan agar kinerja PDAM dapat meningkat.
Cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan yang masih sangat rendah, SDM yang kurang kompeten, serta pendanaan menjadi hal utama yang diperhatikannya. Dengan pengalamannya berorganisasi dan jaringan yang dimiliki, ia menutup celah lemah yang membuat PDAM mampu berkinerja lebih baik.
Dari jumlah pelanggan yang awalnya hanya sekitar 5.000 SR pada tahun 2003, kini jumlah pelanggan PDAM Gowa sudah mencapai 46.160 SR. Seiring penambahan jumlah pelanggan, pendapatan juga meningkat dari sekitar Rp200 juta kini mencapai Rp5 miliar per bulan. Dengan bertambahnya jumlah pelanggan tersebut, sekarang ini jumlah karyawan juga sudah mencapai 264 karyawan. Malah, saat ini PDAM tersebut tercatat menjadi satu dari tiga BUMD AM di Sulsel yang tarifnya sudah full cost recovery (FCR).
Tak heran, prestasinya meningkatkan kinerja PDAM Kabupaten Gowa membuatnya dipercaya memimpin PDAM Kabupaten Gowa sejak tahun 2003 sampai saat ini.
Berdasarkan pengalamannya memimpin PDAM Kabupaten Gowa, dia memiliki keyakinan bahwa bagi seorang Direktur atau Direktur Utama PDAM, networking sangat penting dan sangat menentukan. Tujuannya untuk meningkatkan pegembangan perusahaan. Jangan sampai seorang direksi terkungkung di kabupaten/kota itu saja.
“Kalau seperti itu akan sangat berat mengembangkan PDAM, apalagi kalau PDAM itu hanya sekadar mengandalkan bantuan saja. Akan semakin berat. Juga hubungan dengan karyawan sudah seperti keluarga. Ketika ada gangguan pelayanan sampai malam, saya selalu sempatkan hadir menemani mereka di lapangan. Tetapi, saya harus tegas dan disiplin, khususnya untuk pelanggaran keuangan,” ungkapnya Hasan, yang juga Ketua Dewan Pengawas PERPAMSI masa bakti 2021-2025.
H. Hasanuddin Kamal, S.H., M.H.
Tempat, tanggal lahir: Gowa, 17 Juli 1960
Istri: Brigpol Hermawati
Anak: Ashari Saputra Hasanuddin, Asrharyandi Tri Putra, Asriyandi Catur Putra
Pendidikan:
Magister Hukum, Universitas Muslim Indonesia, Makassar
Sarjana Hukum, Universitas Muslim Indonesia, Makassar
Pengalaman kerja/organisasi:
Direktur Utama PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa, 2003-2022, April 2022-April 2026
Ketua Dewan Pengawas PERPAMSI, Desember 2021-2025
Ketua PD PERPAMSI Sulsel, hingga Maret 2022
Pengurus PMI Sulsel, Januari 2021-sekarang
Penulis: Deni Arisandy
Tulisan lengkap baca di Majalah Air Minum Edisi Nomor 321 Juni 2022
klik: http://www.majalahdigital.web.id (berlangganan)