PDAM Padang Panjang Kembangkan SPAM Sasuan Tanuak
Potensi air baku yang berada di wilayah Kota Padang Panjang sangat terbatas. Bila pun ada seperti sumber air Lubuk Mata Kucing, pemanfaatannya kurang efektif karena biaya operasi (biaya listrik ) dan biaya pemeliharaannya relatif tinggi. Karenanya, PDAM Kota Padang Panjang berupaya mencari sumber air baku baru yang aman secara kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauannya (4K).
Salah satu sumber yang bisa menjawab permasalahan tersebut yakni sumber air Sasuan Tanuak yang berlokasi di Nagari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar. Selain memenuhi aspek 4K, keunggulan sumber air Sasuan Tanuak yang memiliki kapasitas 600 liter per detik, sistem pendistribusiannya bisa dilakukan secara gravitasi.
Dalam siaran pers yang diterima MAM, diinformasikan sumber air Sasuan Tanuak adalah air tanah (ground water) dalam bentuk mata air yang dialiri ke air permukaan/sungai. Menurut kajian sementara, kualitas dan kuantitas sumber air Sasuan Tanuak memenuhi persyaratan parameter fisik dan kimia sehingga pengolahan yang dilakukan hanya berupa pengolahan sederhana yaitu pembubuhan kaporit (desinfektan).
Menurut Direktur PDAM Kota Padang Panjang Herryzal AA, rencananya pelaksanaan pekerjaan SPAM Sasuan Tanuak akan dimulai pada triwulan kedua di tahun 2016 atau sekitar bulan Mei 2016 ini. Sumber dana pembangunan berasal dari dana inspirasi DPRD Provinsi Sumatera Barat yang telah dianggarkan dalam APBD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016. “Biaya yang dibutuhkan untuk membangun SPAM Sasuan Tanuak adalah sebesar Rp 14 miliar,” jelas Herryzal AA dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
Dikatakan, fasilitas SPAM yang akan dibangun dari sumber air Sasuan Tanuak ke reservoar Bukit Surungan yakni broncaptering, bak pelepas tekanan (BPT), jalur pipa dan jembatan pipa. Adapun manfaat pembangunan SPAM Sasuan Tanuak yakni bertambahnya kapasitas produksi air PDAM Kota Padang Panjang dan menambah sambungan baru sehingga target 100 persen pada tahun 2019 yang dicanangkan pemerintah bisa tercapai.
“Disamping itu, kami bisa mengefisienkan penggunakan pompa mata air Lubuk Mata Kucing sehingga biaya listrik bisa dikurangi, biaya operasional dan pemeliharaan lebih efisien, serta terbantunya masyarakat Nagari Singgalang akan air bersih,” jelas Herryzal.
Saat ini cakupan pelayanan PDAM Kota Padang Panjang sekitar 83 persen, sedangkan target 100-0-100 yang dicanangkan Pemerintah Pusat pada tahun 2019 untuk akses aman air minum sebesar 100 persen. Dengan demikian masih sekitar 17 persen lagi masyarakat yang harus dilayani untuk akses air minum yang aman. (AZ)