Menteri PUPR Apresiasi Kinerja PDAM Kota Pontianak

Hal itu diungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau instalasi pengolahan air bersih di Pontianak Timur, Selasa (20/12). Rombongan Menteri PUPR disambut langsung Wali Kota Pontianak Sutarmidji didampingi Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa Lajito. “Air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Adanya intrusi air laut sangat mengganggu air bakunya. Tapi saya lihat, IPA di Pontianak Timur pengolahannya sudah baik. Sistemnya bagus. Intake air bakunya juga tidak perlu dipompa dari sungai,” ucap Pak Menteri.

Basuki menilai, kekeruhan kandungan sedimen yang ada di air baku setelah dilihat indikatornya juga tak terlalu jelek. Dengan demikian, untuk membuat kualitas air semakin baik tak perlu lagi terlalu banyak menambahkan zat kimia. “Kadar PH pada air juga tak terlalu jelek. Yaitu berada pada kisaran 5,78. Biasanya wilayah gambut PH-nya rerata berada di 3 atau 4. Untuk dapat membuat kualitas air jadi bagus, dibutuhkan zat kimia yang lumayan banyak dengan memakan biaya yang tak sedikit. PH normal itu di kisaran 7 dan akan menghasilkan kualitas air yang baik,” jelasnya di hadapan awak media.

Proses pembangunan IPA Parit Mayor telah dimulai secara bertahap sejak tahun 2013 dengan mennggunakan dana APBD, APBN dan PDAM sendiri. IPA ini dikhususkan untuk melayani pelanggan di wilayah Pontianak Timur dan sekitarnya yang mencapai 14.000 pelanggan. “Kemampuan produksi 300 liter per detik sebenarnya dapat mencakup hingga 24.000 pelanggan,” tambah Wali Kota Pontianak Sutarmidji.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengapresiasi selesainya pembangunan IPA Parit Mayor. Dengan beroperasinya IPA ini tentu bisa menjawab kebutuhan air bagi masyarakat wilayah Pontianak Timur. Melihat kesuksesan pengelolaan IPA Parit Mayor, Menteri Basuki mengungkapkan rencananya untuk membangun kembali IPA di Pontianak pada 2017 di Imam Bonjol untuk melayani kebutuhan air baku wilayah Pontianak Utara dan Barat.

Saat ini cakupan pelayanan air minum Kota Pontianak adalah sebesar 77 persen dengan  91.300 sambungan langganan dan kapasitas produksi 1.450 liter per detik. Dengan adanya penambahan kapasitas produksi sebesar 300 liter per detik dari IPA Parit Mayor dan tambahan 24.000 SR, cakupan pelayanan air minum di Pontianak bisa meningkat menjadi 88 persen. (Adv)