Klinik Penyehatan PERPAMSI di Papua
PDAM peserta lokakarya yakni PDAM Jayapura, PDAM Merauke, PDAM Biak, PDAM Nabire, PDAM Manokwari, PDAM Fakfak, PDAM Sorong, PDAM Jayawijaya, dan PDAM Kepulauan Yapen. Masing-masing PDAM mengirimkan dua hingga tiga peserta terdiri dari direktur, kepala bagian teknik, kepala bagian keuangan atau kepala bagian litbang.
Sedianya, kegiatan dibuka Ketua Umum PERPAMSI Rudie Kusmayadi. Namun karena ada kendala teknis dalam penerbangan, acara akhirnya dibuka secara resmi oleh Ketua PERPAMSI DPD Papua dan Papua Barat Abdul M. Petonengan. Ketua Umum PERPAMSI sendiri baru bisa tiba di lokasi acara dua hari setelah acara berlangsung hingga kegiatan berakhir. Acara pembukaan juga dihadiri perwakilan IUWASH Purwoko Hadi dan Direktur Eksekutif PERPAMSI Ashari Mardiono (saat itu masih belum defenitif).
Berlangsung selama lima hari, pelaksanaan lokakarya yang dititikberatkan pada penyusunan business plan (BP) PDAM, berjalan lancar. Para peserta terlihat antusias mengikuti penjelasan para narasumber dari IUWASH. Sebagaimana diketahui, BP menjadi semacam ‘kitab wajib’ yang harus dimiliki oleh setiap PDAM. Ia adalah panduan atau gambaran kondisi saat ini dan berfungsi sebagai peta jalan yang harus diikuti untuk mencapai tujuan perusahaan.
Atas manfaat dan kontribusi yang bisa dihasilkan dari kegiatan ini, para peserta dan juga Ketua PERPAMSI DPD Papua dan Papua Barat Abdul M Petonengan sangat menyambut baik kegiatan ini. Karenanya, Abdul yang juga Direktur Utama PDAM Jayapura berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sunguh-sungguh, serta harus dapat mengambil manfaatnya. Terlebih kegiatan ini akan dilakukan tindaklanjut (follow up) untuk mengevaluasi materi yang sudah diberikan dalam lokakarya.
Perwakilan IUWASH Purwoko Hadi maupun Ketua Umum PERPAMSI Rudie Kusmayadi juga menekankan pentingnya PDAM memiliki BP. Terlebih PDAM diamanahi segudang target, terutama target akses aman air minum 100 persen di akhir 2019. “Dalam lokakarya ini PDAM dilatih untuk menyusun BP yang di dalamnya berisi program yang dapat direalisasikan. Sehingga lokakarya ini sangat tepat untuk pengembangan PDAM dan juga mendukung program pemerintah,” ujar Rudie.
Lokakarya yang juga dihadiri Anggota BPPSPAM Adi Susetyo dan Ketua Satker PKPAM Provinsi Papua dan Papua Barat Ingrid Sudibyo, rencananya akan kembali digelar di Bumi Cendrawasih bulan April 2016 mendatang. Selain PDAM, lokakarya kedua akan mengundang dewan pengawas dan bappeda masing-masing daerah. (Pras)