Kemitraan PDAM Pesawaran dan PDAM Pringsewu Saatnya Murid Berbagi Ilmu

Dalam beberapa periode, PDAM Kabupaten Pesawaran, Lampung, terus menimba ilmu dari mentornya, Perumdam Tirta Raharja Kabupaten Bandung melalui Program Kemitraan Solidaritas (PKS) PERPAMSI. Sejumlah perbaikan dan kemajuan pun mulai dirasakan dan membuat PDAM Pesawaran menjadi PDAM yang mandiri.

Manfaat dan keberhasilan yang dirasakan dari PKS PERPAMSI rupanya menginspirasi PDAM Pesawaran untuk berbagi dengan PDAM tetangga, yakni PDAM Way Sekampung Kabupaten Pringsewu. Terlebih, Pengurus Daerah PERPAMSI Lampung memberi kepercayaan kepada PDAM Pesawaran untuk memberikan pendampingan kepada PDAM Way Sekampung yang masih berada dalam satu naungan PD PERPAMSI Lampung. Selain untuk mendorong penyehatan PDAM di wilayah Lampung agar lebih merata, program ini juga ditujukan untuk mempromosikan model kerja sama nonprofit di antara sesama perusahaan air minum atas dasar semangat solidaritas.

Dalam hal ini, Perumdam Tirta Raharja Kabupaten Bandung tetap dipilih sebagai mentor utama yang akan membagi ilmunya, sedangkan PDAM Pesawaran bertindak sebagai pendamping. Kegiatan kemitraan ini sudah mulai berlangsung sejak 18 November 2019, ditandai dengan kunjungan PDAM Way Sekampung ke Perumdam Tirta Raharja sebagai penjajakan atau survei. Secara resmi, program ini dimulai dengan kunjungan studi PDAM Way Sekampung ke tempat yang sama, yaitu Perumdam Tirta Raharja pada 21 Februari 2020. Dalam kerja sama ini, PDAM Way Sekampung berfokus pada tiga bidang, yaitu aplikasi billing system (SOPP), database MySQL menggunakan tools Novicat, serta pengaturan mikrotik/router dengan pilot project di Unit Pringsewu.

Selama Maret 2020, PDAM Pesawaran melakukan kunjungan monitoring dan pendampingan ke PDAM Way Sekampung. Hal ini dikarenakan terjadinya sejumlah kendala yang dihadapi oleh PDAM resipien. Hasilnya, saat ini di Unit Pringsewu penerbitan billing system sudah dilakukan secara online.

Dari program pebelajaran yang dilakukan sejak Februari 2020, PDAM Way Sekampung Unit Pringsewu telah mampu menerapkan billing system dengan Sistem Online Payment Point (SOPP). Selain itu, PDAM Way Sekampung juga telah mampu melakukan pengelolaan database dan mampu menggunakan fungsi pivot table MS Office Excel yang disinkronisasikan dari database eksisting. Jaringan komunikasi pun sudah diatur dengan menggunakan fungsi pada router sesuai kebutuhan.

Mengingat singkatnya waktu pembelajaran, tentu masih ditemukan kendala di sana-sini. Hal ini menjadi catatan yang memerlukan tindak lanjut. Meski demikian, semangat berbagi yang telah ditunjukkan PDAM Pesawaran dan PD PERPAMSI Lampung tetap layak diapresiasi, dan diharapkan menjadi inspirasi bagi PDAM-PDAM lain di Nusantara. Rois/laporan Ruswanto

Artikel ini sudah dimuat di Majalah Air Minum PERPAMSI No. 297 Juni 2020