Kekompakan KPM dan Direksi BUMD AM se-Provinsi DIY
Cuaca cukup cerah malam itu, Jumat (27/1), menambah aura positif pertemuan penting para pemangku air minum di sebuah resto di kawasan perbuktian Kabupaten Bantul. Disebut penting karena dalam pertemuan tersebut hadir para direksi BUMD AM dan para KPM (bupati/wali kota) untuk membahas persoalan yang sangat penting, yakni masa depan pelayanan air minum masyarakat di Provinsi DIY.
Para direksi dan KPM yang hadir malam itu datang dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi DIY, yakni Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Gunung Kidul. Para direksi BUMD AM duduk satu meja dengan para KPM. Pertemuan rutin tiga bulanan ini ditujukan untuk meningkatkan sinergi antardaerah dalam memberikan pelayanan air minum masyarakat.
Berbagai isu dibahas oleh para KPM dan direksi di antaranya tarif air minum, kehilangan air, potensi pengembangan dan lain sebagainya.
Menurut Ketua PD PERPAMSI DIY Majiya, awal mula pertemuan rutin para KPM ialah kompleksitas permasalahan penyediaan air di kawasan DIY yang tidak mungkin diselesaikan secara parsial. Oleh karena itu, ia dan jajaran direksi BUMD AM se-DIY berunding untuk mengadakan pertemuan tiga bulan sekali. “Kami juga menghadirkan kepala daerah masing-masing agar beliau-beliau tahu permasalahan yang ada dan bisa memberikan solusi,” terang Majiya.
“Yang paling mengena adalah kami sampaikan bahwa penyediaan air untuk warga atau masyarakat adalah tanggung jawab negara yang diturunkan kepada masing-masing pemerintah daerah. BUMD AM hanyalah operator dalam penyediaan air bersih untuk warga,” tegas Majiya.
Para Bupati/Wali Kota di Provinsi DI Yogyakarta. Kompak dengan busana khas Jepang (little Japan).
Ditambahkan Dwi Nurwata, Direktur Utama PDAM Tirta Sembada Sleman yang juga salah satu Pengurus Pusat PERPAMSI, pertemuan rutin ini berawal dari agenda rutin PD PERPAMSI DIY. Namun, hasil dari pertemuan tersebut terkadang tidak bisa direalisasikan karena KPM belum tentu menyetujuinya. Untuk mengatasi hal tersebut, para direksi sepakat menghadirkan kepala daerah masing-masing guna mempermudah komunikasi antarkepala daerah.
Tidak mudah meyakinkan kepala daerah di tengah kesibukan mengurus daerah masing-masing untuk hadir dalam satu pertemuan. Apalagi, topik yang dibahas hanya permasalahan air minum. Jadi, perlu strategi khusus untuk bisa meyakinkan kepala daerah agar bisa hadir secara berkelanjutan. RZ
Berita selengkapnya baca Majalah Air Minum edisi 331 April 2023