Kejar Cakupan Layanan, PDAM Kabupaten Bandung Bersiap dengan Investasi Rp 2,1 Triliun
Meski tinggal selangkah lagi menuju capaian 100 ribu pelanggan, tantangan berat masih menanti PDAM Kabupaten Bandung. Dengan melayani tiga daerah, yaitu Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, saat ini pelayanan baru 14 persen dari total jumlah penduduk ketiga daerah tersebut yang mencapai 5 juta jiwa lebih.
Menurut Direktur Utama PDAM Kabupaten Bandung Rudie Kusmayadi, di sisi lain perkembangan Kabupaten Bandung dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat. Hal ini seiring dengan beroperasinya Tol Seroja dan juga rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. “Semua itu pasti akan membutuhkan pasokan air bersih yang cukup besar. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi PDAM,” kata Rudie saat menyampaikan sambutan di perayaan puncak HUT 41 PDAM Kabupaten Bandung, 5 April 2018 lalu.
Dengan berbagai tantangan tersebut, tambah mantan Ketua Umum PERPAMSI, pihaknya telah membuat perencanaan untuk pengembangan SPAM. Saat ini sudah ada tiga rencana SPAM, yaitu SPAM Kertasari dengan kapasitas 400 liter per detik (l/d), SPAM Cileunyi dengan kapasitas 100 l/d, serta IKK Majalaya dengan kapasitas 200 l/d. Sementara yang telah berjalan mulai tahun lalu adalah SPAM Gambung dengan kapasitas 400 l/d. SPAM Gambung ini rencananya akan mulai beroperasi awal 2019 nanti. “Untuk ketiga SPAM tadi sudah dalam tahap DED dengan perkiraan investasi sekitar Rp 2,1 triliun,” jelas Rudie.
Dengan dana investasi yang besar, rencananya PDAM akan membangunnya melalui kerja sama dengan swasta (KPBU). Apabila keempat SPAM tersebut jadi, maka total PDAM akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.600 l/d. Sementara jumlah yang harus dipenuhi untuk mencapai layanan 60 persen di Kabupaten Bandung sebesar 1.174 l/d. “Jumlah itu lebih dari cukup untuk memenuhi target RISPAM dan RPJMN layanan akses air minum,” katanya.
Bupati Kabupaten Bandung Dadang M. Nasser mengapresiasi kinerja PDAM hingga saat ini. Dalam sembilan tahun terakhir, PDAM selalu mendapat opini WTP dari audit BPK. Hal ini tidak lepas dari berbagai perbaikan PDAM, mulai dari bidang manajemen, teknis hingga pengembangan.
Meski demikian, Dadang berharap PDAM tidak berpuas diri. Masih banyak tantangan terutama dalam hal cakupan pelayanan kepada seluruh warga Kabupaten Bandung yang jumlahnya mencapai tiga juta lebih. Dengan dibangunnya jalan tol, tahun ini investasi yang masuk untuk hotel maupun perumahan sudah mencapai Rp 10 triliun.
“Jumlah ini dua kali dari APBD kita. Hal ini harus ditangkap dan menjadi renungan PDAM di usia ke 41 bagaimana untuk menyiapkan airnya. Kabupaten Bandung itu luas, sumber air banyak, tinggal infrastruktur air minum yang terus dibangun,” kata Dadang. DP