Inilah Cara PERPAMSI Mengedukasi Segmen Youth hingga Pelaku Bisnis
Dijelaskan Subekti, Direktur Eksekutif PERPAMSI, akan ada tiga agenda besar di IWWEF kali ini. Ketiganya adalah konferensi, seminar, dan pameran yang akan diikuti oleh seluruh stakeholder dan seluruh instansi terkait. “Perhelatan rutin ini merupakan upaya kami dalam mengedukasi masyarakat tentang akses aman air minum dan sanitasi. Termasuk, mengajak seluruh stakeholder, antara lain pemerintah daerah dan swasta, untuk turut berperan dalam mencapai target 100% akses air minum dan sanitasi di tahun 2019. Mengingat, saat ini capaian akses air minum baru mencapai 67%, dimana kontribusi air minum perpipaan oleh PDAM baru sekitar 25%,” tandasnya.
Demi menumbuhkan pelayanan air minum dan sanitasi di Tanah Air, PERPAMSI aktif menggelar berbagai program yang melibatkan masyarakat luas. Salah satunya, lewat program dua tahunan IWWEF. Ditambahkan Subekti, pada perhelatan tersebut, IWWEF mengundang hampir seluruh segmen market. Mulai dari pelaku bisnis lewat agenda CEO Forum; segmen youth atau anak muda melalui agenda Young Water Professional, dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi; para akademisi lewat Forum Ilmiah; dan sebagainya.
“Kegiatan selama tiga hari itu penting untuk menciptakan brand awareness maupun edukasi market. Sementara itu, melalui pameran, kami berharap dapat memperkenalkan produk dan teknologi baru di bidang air minum dan sanitasi. Para pengunjung, yang ditargetkan mencapai 10 ribu, kami harapkan dapat memanfaatkan ajang pameran untuk melihat perkembangan sekaligus kemajuan teknologi terkini di bidang air minum dan sanitasi,” lanjut Subekti, yang menyebutkan pada perhelatan itu akan digelar juga PERPAMSI Award untuk mengapresiasi para pemerintah daerah yang berprestasi di bidang air minum dan sanitasi.
Belajar dari Sukses PDAM Surya Sembada Surabaya
Salah satu PDAM yang dinilai sukses adalah PDAM Surya Sembada Surabaya. Diungkapkan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya Ashari Mardiono, dengan jumlah total pelanggan saat ini yang mencapai 528 ribu, kontribusi PDAM Surabaya terhadap pemerintah daerah terhitung cukup signifikan. Bahkan, efektivitas penagihan kepada pelanggan PDAM Surabaya mencapai 95%.
“Dengan total jumlah pelanggan itu, berarti sudah 92% penduduk Surabaya memanfaatkan layanan PDAM. Sementara, pertumbuhan rata-rata tiap tahun pelanggan kami mencapai 20 ribu. Untuk itu, kami berharap tahun 2018, 100% penduduk Surabaya bisa mendapatkan layanan PDAM,” jelas Ashari, yang mengakui sukses PDAM Surabaya tak lepas dari peran pemerintah daerah sekaligus adanya tata kelola yang baik.
Diakui Ashari, tidak mudah menjadikan PDAM sebagai bisnis yang seksi bagi seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan PDAM Surabaya dalam mengedukasi market tentang pentingnya air dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, lewat kampanye konservasi air yang digelar di Taman Bungkul, Surabaya, pada Maret lalu—bertepatan dengan Hari Air Sedunia. Pada aktivasi yang digelar saat car free day itu, PDAM Surabaya juga membuka stand untuk pengaduan dan pemasangan baru sambungan PDAM.
PDAM Surabaya juga pernah menggelar Wisata Edukasi guna mengedukasi market dan melihat proses pengolahan air di Instalasi Pengolahan Air Minum Karangpilang. Di sana, para peserta yang berasal dari ibu-ibu Bhayangkari Polsek Dukuh Kupang dan Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah.
Hasilnya, tak hanya kinerja positif, PDAM Surabaya juga sukses menyabet penghargaan Indonesian Human Capital Award untuk kategori Employee Engagement. Keberhasilan PDAM Surabaya dalam meraih penghargaan tersebut tak lepas dari hubungan harmonis dan sinergi antara manajemen dengan karyawan serta pelanggan. (www.mix.co.id)