Imbas Kenaikan BBM Bagi Penyelenggara SPAM

Menurut Ketua Umum PERPAMSI L. Ahmad Zaini, untuk bahan kimia yang dibutuhkan oleh BUMD AM, ada dua komponen yang naik, yakni kenaikan biaya transportasi bahan kimia dan kenaikan harga bahan kimia itu sendiri. Dia memperkirakan, kenaikan harga BBM akan menaikkan biaya operasional dan biaya produksi yang totalnya sekitar 20 persen.

Kenaikan BBM juga memengaruhi daya beli pelanggan. Dengan daya beli pelanggan yang menurun, pengaruhnya membuat BUMD AM tidak bisa menaikkan tarif. BUMD AM semakin sulit. Kalaupun BUMD AM mengusulkan kenaikan tarif, belum tentu disetujui dalam situasi seperti ini. Sehingga, lanjutnya, kenaikan BBM berdampak cukup signifikan bagi BUMD AM.

Dalam situasi naiknya harga BBM dan dampaknya terhadap biaya listrik PLN, BUMD AM diharapkan beralih memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT).

Ilustrasi: penggunaan solar panel untuk dijadikan energi pengganti listrik PLN/BBM solar.

 

Dalam situasi naiknya harga BBM dan dampaknya terhadap biaya listrik PLN, BUMD AM diharapkan beralih memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT). Tentu saja semua harus dikaji lebih dulu oleh masing-masing BUMD AM. Jika memiliki lahan untuk menggunakan EBT dan secara perhitungan dalam jangka panjang dapat lebih efisien, maka bisa saja hal tersebut dilakukan.

“PERPAMSI akan mendukung upaya BUMD AM anggota yang akan beralih menggunakan EBT jika memang memungkinkan ditinjau dari semua aspek. Hal tersebut sangat penting dijajaki mengingat biaya energi (BBM solar maupun listrik PLN) merupakan salah satu sumber biaya terbesar bagi BUMD AM,” ujar Zaini yang juga Dirut PT Air Minum Giri Menang (Perseroda), kepada Majalah Air Minum, baru-baru ini.

 

Penulis: Deni Arisandy

Editor: Ahmad Zazili

Berita selangkapnya baca di Majalah Air Minum versi e-Magazine yang akan ditayangkan di edisi Oktober 2022