ATB Berbagi Tips Antisipasi Elnino di Ajang International
Kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan air antarnegara setiap dua tahunnya ini, membahas isu-isu perubahan cuaca dan ketersediaan air baku. Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur PT ATB Benny Andrianto mempresentasikan tantangan keterbatasan ketersediaan air baku dalam memenuhi kebutuhan air minum, terkait dengan perubahan cuaca yang terjadi di dunia, dan khususnya di Batam.
Dalam presentasinya, Benny memaparkan Batam juga dipengaruhi oleh perubahan cuaca yang cukup ekstrem yakni badai Elnino. Terlebih lagi sumber air baku yang diolah ATB berasal dari air hujan yang ditampung di dalam dam. Badai Elnino pernah menghampiri Batam pada tahun 1997 dan 2015.
Namun perbedaan dari keduanya periode tersebut, sangat jauh berbeda dari pertumbuhan pelanggan dan penduduk. Dimana pada tahun 1997 sekitar 150 ribu, namun di tahun 2015 penduduk Batam hampir lima kali lipat atau sekitar satu juta lebih. Mengatasi hal tersebut, ATB pun menyiasati kondisi Elnino dengan cara rationing atau penggiliran, meski kapasitas waduk jauh mengalami penurunan namun pelanggan tetap mendapatkan air. “Selain rationing, ATB secara intensif menurunkan kebocoran, jadi dua hal ini yang menjadi kunci utama untuk tetap memberikan pelayanan ke pelanggan,” ujar Benny dalam siaran pers yang diterima redaksi, baru-baru ini.
Dalam presentasi tersebut sejumlah peserta dari beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, China, Hongkong, Philippina, India, Srilanka, Kamboja, Fiji, Samoa dan lain-lain juga tertarik mengetahui upaya-upaya ATB terkait penurunan NRW. Sebagaimana diketahui, NRW di ATB pada 2015 mencapai 15,17 persen. Sementara periode Juli 2016 NRW ATB sudah berada di titik 13,33 persen, dan Mei 2016 lalu bahkan sudah berada di 11,90 persen. (RD)