Androidnisasi Sistem Penyediaan Air Minum Kota Malang
Dari sisi sumber daya manusia (SDM) juga setali tiga uang. Di divisi IT total ada 18 orang kryawan, termasuk tujuh orang diantaranya programmer yang telah membangun puluhan aplikasi (yang dibangun secara mandiri) untuk menunjang proses bisnis di perusahaan.
Sebagaimana diketahui, aplikasi yang tengah populer saat ini adalah aplikasi mobile khususnya berbasis Android. PDAM Kota Malang telah membangun secara mandiri beberapa aplikasi mobile berbasis android antara lain; Aplikasi Pencatatan Meter, Work Order, Pasang Baru, Water Asset Management, Pengawasan Pekerjaan, Persuratan Android , Ganti Meter, Tutup Meter, Buka Meter dan Survei Kepuasan Pelayanan Pelanggan.
Aplikasi pencatat meter merupakan aplikasi mobile pertama yang dibangun PDAM Kota Malang secara mandiri. Aplikasi ini dapat membantu petugas pencatat meter dalam melakukan pembacaan, meningkatkan akurasi pembacaan, meningkatkan kecepatan membaca, serta membantu dalam pengambilan keputusan. Aplikasi ini dapat mengumpulkan data yang sangat lengkap mulai dari foto meter air, posisi koordinat pelanggan melalui Global Positioning System (GPS), angka meter air, serta kondisi pelanggan (air mati, meter rusak, dan sebagainya).
Tidak hanya pencatatan meter air, PDAM Kota Malang juga meningkatkan kecepatan pemasangan sambungan baru. Dalam waktu dua hari saja pelanggan sudah dapat menikmati air PDAM Kota Malang. Hal ini didukung dengan aplikasi “2 days service” berbasis mobile yang memudahkan petugas administrasi dan pelaksana dalam melakukan proses pendataan dan pemasangan baru.
Hampir seluruh proses bisnis pada PDAM Kota Malang kini dikendalikan oleh teknologi informasi, termasuk proses pendistribusian pekerjaan pada tiap bagian menggunakan sistem work order secara online, didukung oleh aplikasi mobile WOndroid (Work Order Android). Petugas PDAM secara real time mendapatkan notifikasi work order sehingga dapat secara cepat mengetahui tugas dan lokasi yang harus diselesaikan secara real time. Di samping itu, pada saat realisasi work order di lokasi, GPS akan mengunci koordinat dan diketahui secara pasti petugas melakukan realiasasi di tempat yang sesuai dengan work order yang diberikan, dan wajib mengambil foto pekerjaan yang dilakukan.
Sebagaimana diterangkan Teguh Cahyono, Direktur Teknik PDAM Kota Malang, dengan adanya aplikasi WOndroid yang hasil keluarannya adalah foto pekerjaan, koordinat lokasi pekerjaan dan hasil pekerjaan maka kualitas setiap pekerjaan bias dimonitoring dengan mudah oleh manajemen secara real time.
Pada saat yang sama PDAM Kota Malang juga mengembangkan aplikasi persuratan berbasis mobile, sehingga setiap karyawan bias dengan cepat mengirimkan dan menerima disposisi dari atasan maupun sesama karyawan tanpa dibatasi tempat dan waktu. Semua surat masuk maupun keluar terdokumentasi secara elektronik.
Yang paling terbaru dengan memanfaatkan teknologi mobile, PDAM Kota Malang membuat aplikasi Tutup Meter yang dapat membantu petugas untuk mengetahui peta sebaran pelanggan yang harus ditagih dan melakukan penagihan atau tutupan sementara kepada pelanggan yang melakukan tunggakan tagihan. Dengan adanya aplikasi ini petugas dapat secara cepat dan mudah mengetahui posisi rumah pelanggan melalui GPS dan navigasi/rute tercepat untuk sampai ke alamat pelanggan.
Di samping itu, dengan aplikasi Tutup Meter berbasis android, petugas dapat mengetahui secara real time apakah tunggakan sudah dibayar oleh pelanggan sebelum melakukan tutup meter sehingga pada saat terjadinya tutup meter dipastikan belum dibayar oleh pelanggan. Dengan semakin cepat dan mudahnya proses tutupan tersebut maka akan berdampak pula kepada tingkat efisiensi penagihan rekening pada tiap bulannya yang mencapai hingga 99 persen tertagih.
Langkah untuk melakukan investasi menggunakan teknologi aplikasi mobile tersebut tidaklah sia-sia. Pada bulan April 2016 PDAM Kota Malang diundang oleh perusahaan non profit internasional untuk mendapatkan nominasi penghargaan Global Water Award 2016 di Abu Dhabi. Pada penghargaan tersebut PDAM Kota Malang diwakili oleh Teguh Cahyono selaku DirekturTeknik PDAM Kota Malang dan Mochammad Natsir selaku Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR.
Kebutuhan teknologi terus meningkat seiring semakin berkembangnya proses bisnis. Dengan teknologi maka proses bisnis akan semakin efektif dan efisien untuk menunjang pelayanan terhadap pelanggan. “Teknologi tidak bias dihindari, hanya masalah waktu kapan kita bias memanfaatkan teknologi informasi. Bisa lebih cepat atau lambat tergantung kemauan dan kemampuan PDAM,” ujar Teguh Cahyono. (Teguh/Staf IT PDAM Kota Malang)