PERPAMSI Paparkan Praktik Kemitraan Air Mandiri di Forum GWOPA Jerman
Indonesia kembali menorehkan kiprah di panggung global. Direktur Eksekutif PERPAMSI, Dr. Subekti, menjadi salah satu narasumber pada Diskusi Panel bertema “Menanamkan WOPs dalam Inisiatif WASH Pemerintah Daerah” dalam rangkaian Kongres Global Water Operators’ Partnerships Alliance (GWOPA) ke-6 di Bonn, Jerman, 27-30 Oktober 2025.
Kongres yang diselenggarakan bersama Pemerintah Jerman ini mengusung tema besar “Solidarity in Action: Stronger Utilities for Growing Cities” atau “Solidaritas dalam Aksi: Utilitas yang Lebih Kuat untuk Kota yang Berkembang”, mempertemukan ratusan pelaku sektor air dari seluruh dunia untuk memperkuat kolaborasi dan berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan air bersih berkelanjutan.

Selain Subekti, hadir pula perwakilan generasi muda Indonesia di sektor air, Ardian Wiedilaksono, pegawai PAM Tirta Moedal Kota Semarang, yang membagikan pandangan tentang peran pemuda dalam memperkuat inovasi operator air di tingkat lokal.
PERPAMSI diundang dalam kapasitasnya sebagai Anggota Komite Pengarah GWOPA, sebuah inisiatif global di bawah UN-Habitat yang berfokus mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) ke-6, yaitu akses universal terhadap air bersih dan sanitasi layak.
Dalam paparannya, Subekti menjelaskan Program Water Operators’ Partnerships (WOPs) versi Indonesia yang dikenal sebagai Program Kemitraan Solidaritas (PKS) PERPAMSI. Diluncurkan sejak tahun 2011, program ini menjadi contoh unik di dunia karena berjalan tanpa dukungan donor maupun intervensi pemerintah, melainkan murni didorong oleh semangat solidarity-based capacity building antarsesama BUMD Air Minum (PAM) di Indonesia.


“WOPs PERPAMSI adalah bentuk gotong royong modern. Operator air yang sudah maju menjadi mentor bagi rekan lainnya untuk bersama-sama tumbuh, belajar, dan memperkuat pelayanan air minum,” ujar Subekti di hadapan peserta forum.
Hingga kini, PKS PERPAMSI telah melahirkan 123 kemitraan nasional dan 22 kemitraan internasional, menjadikannya sebagai salah satu model kolaborasi yang paling produktif di sektor air dunia. Melalui kemitraan ini, transfer pengetahuan, inovasi, dan praktik terbaik terus mengalir dari satu daerah ke daerah lain, memperkuat fondasi pelayanan air minum di seluruh penjuru Nusantara.
Lebih dari sekadar program peningkatan kapasitas, lanjut Subekti, PKS PERPAMSI telah tumbuh menjadi gerakan solidaritas nasional. Sebuah pengingat bahwa kemajuan sektor air bukan hasil kompetisi, melainkan hasil kolaborasi, ketika setiap PAM saling menopang, belajar, dan tumbuh bersama demi keberlanjutan layanan air untuk semua.

Subekti menambahkan, keikutsertaan PERPAMSI di forum GWOPA ini juga menjadi kesempatan penting untuk membangun jejaring strategis dengan berbagai mitra internasional di sektor air dan memperkenalkan semangat gotong royong Indonesia sebagai kekuatan khas dalam mengatasi tantangan air global.
“PERPAMSI membawa pesan bahwa solidaritas bukan sekadar konsep, tapi aksi nyata yang telah terbukti mengubah wajah pelayanan air di Indonesia,” tutupnya. AZ







