Momentum Penguatan Kinerja PAM Sumatera Utara

Program Kemitraan Solidaritas (PKS) PERPAMSI 2025, yang dimentori Perumda Air Minum (PAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung, memasuki tahap finalisasi. Kegiatan finalisasi digelar di kantor PAM Tirta Raharja pada 14-15 Oktober 2025, dan menjadi momentum penting bagi transfer pengetahuan dan evaluasi capaian bersama.

 

Dalam forum finalisasi tersebut, hadir Direktur Eksekutif PERPAMSI, Subekti, bersama fasilitator PKS, Rushwanto. Dari tuan rumah (mentor), hadir Direktur Utama PAM Tirta Raharja, H.A. Teddy Setiabudi. Tak ketinggalan, forum ini juga dihadiri perwakilan dari Bank Sumut, yang berperan sebagai mitra pembiayaan lokal.

 

Empat BUMD air minum mentee/resipien PKS 2025 dari Sumatera Utara mengikuti serangkaian agenda, yakni PAM Pematang Siantar, PAM Deliserdang, PAM Tapanuli Utara, dan PAM Mandailing Natal. Mereka menyimak paparan, berbagi pengalaman, dan mempresentasikan rencana tindak lanjut implementasi praktik baik yang telah didiagnosis selama pendampingan.

 

Kegiatan finalisasi ini menjadi ajang pemantapan rekomendasi dan persiapan penyusunan roadmap operasional baru sehingga kiprah PKS PERPAMSI 2025 tak berhenti di level teori, melainkan benar-benar menjadi lompatan nyata peningkatan kinerja BUMD AM anggota PERPAMSI, khususnya di wilayah Sumut.

 

Dampak nyata PKS PERPAMSI

 

Program PKS PERPAMSI 2025 yang dimentori PAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung tak sekadar berbagi pengetahuan, tetapi benar-benar menghadirkan hasil konkret di lapangan. Perumda Air Minum (PAM) Mandailing Natal, PAM Tirta Deli Serdang, PAM Tapanuli Utara, dan PAM Tirta Pematang Siantar telah mencatat berbagai capaian signifikan setelah menjalani pendampingan intensif selama beberapa bulan.

 

Di Mandailing Natal, hasilnya paling mencolok. Sebelum program berlangsung, saldo kas perusahaan rata-rata hanya sekitar Rp2 juta setiap bulan. Namun, setelah penerapan sistem penagihan yang menjadi salah satu fokus mentoring, kini saldo kas melonjak drastis hingga mencapai Rp200 juta. Peningkatan ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi manajemen dan sistem administrasi mampu langsung memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.

 

“Jabatan saya baru berjalan setahun. Setelah dilantik langsung menghadap ke PP PERPAMSI untuk menceritakan kondisi kami yang sebenarnya. Kami pun disarankan untuk ikut PKS PERPAMSI. Sebelum adanya e-billing atau manual, penjualan air kami tidak terkordinasi. Setelah mengikuti PKS, penjualan air kami meningkat drastis,” terang Ahmad Iswadi, Direktur PAM Tirta Madina.

 

Kinerja positif juga terlihat di PAM Tirta Deli Serdang. Berkat bimbingan dalam penguatan manajemen keuangan dan efisiensi penagihan, pendapatan bulanan meningkat signifikan, dari Rp1,8 miliar menjadi Rp2,4 miliar per bulan. Artinya, terjadi kenaikan pendapatan hampir 30 persen hanya dalam waktu singkat. “PKS PERPAMSI yang kami ikuti benar-benar menunjukkan transformasi kinerja yang konkret, terutama dalam aspek finansial dan operasional,” ujar M. Topan Sahroni, Direktur PAM Tirta Deli Serdang.

 

Sementara itu, PAM Tapanuli Utara menunjukkan perbaikan dari sisi pelayanan. Pendapatannya meningkat sekitar 20 persen, dan yang lebih menggembirakan, keluhan pelanggan berkurang drastis serta dapat ditangani lebih cepat berkat penerapan sistem respons layanan yang lebih tertata.

 

Sementara, PAM Pematang Siantar mulai menapaki era digitalisasi pengelolaan air. Melalui pendampingan PAM Tirta Raharja, PAM Pematang Siantar telah menyelesaikan persiapan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) dan berhasil memperoleh persetujuan pelaksanaan tahap pertama di IPA pilot project, dengan nilai RAB sebesar Rp400 juta. Implementasi SCADA akan menjadi langkah penting menuju operasional yang efisien dan berbasis data real time.

 

“Hasil ini membuktikan bahwa solidaritas antarsesama BUMD bukan hanya jargon, tapi kekuatan nyata untuk mempercepat kemajuan bersama,” ujar Dr. Subekti.

 

Mentor Dirut PAM Tirta Raharja, H.A. Teddy Setiabudi, menambahkan bahwa keberhasilan resipien bukan hanya karena teknologi atau sistem, melainkan karena perubahan pola pikir dan komitmen untuk berbenah. “Kami hanya membuka jalan dan memberi panduan. Tapi, yang membuat perubahan adalah semangat teman-teman PDAM sendiri. Itu yang paling membanggakan,” ujarnya.

 

Agenda studi tiru

 

Selain memaparkan laporan hasil pendampingan, kegiatan finalisasi juga diisi dengan agenda studi tiru yang inspiratif oleh para PAM resipien. Mereka berkesempatan menyelami langsung berbagai inovasi dan praktik unggulan yang diterapkan oleh PAM Tirta Raharja, mulai dari pemanfaatan teknologi informasi seperti command centre dan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), hingga pengelolaan keuangan dan koperasi karyawan yang mendukung kesejahteraan internal.

 

Peserta juga meninjau implementasi sistem informasi geografis (GIS) untuk pemetaan jaringan perpipaan serta melakukan kunjungan lapangan ke instalasi pengolahan air (IPA) guna memahami secara nyata bagaimana efisiensi operasional dan kualitas pelayanan dijaga di setiap lini. Kegiatan ini menjadi momen pembelajaran komprehensif yang memperkuat semangat kolaborasi dan transfer pengetahuan antarsesama BUMD AM.

 

Program PKS PERPAMSI diharapkan menjadi model kemitraan berkelanjutan antar BUMD AM di seluruh Indonesia. Membangun sektor air yang lebih sehat, tangguh, dan berdaya saing, serta dengan semangat solidaritas yang mengalir dari praktik nyata bukanlah sekadar kata-kata. RZ/baca selengkapnya di Majalah Air Minum PERPAMSI Edisi 362, November 2025