Wapres Buka IWWEF 2016
Seperti kita ketahui, pemerintah memasang target 100-0-100 di 2019, yaitu 100 persen akses aman air minum, nol persen permukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak yang harus dicapai hingga akhir 2019. Untuk itu diperlukan sekitar 10 juta sambunga rumah baru.
Dalam pembukaannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kebutuhan dana untuk merealisasikan target 10 juta sambungan air bersih mencapai sekitar Rp 70 triliun. Asumsinya, satu sambungan air bersih membutuhkan pendanaan Rp 7-8 juta. Selain dana PDAM, kebutuhan pendanaannya bersumber dari APBN. "Saya pikir Menteri PUPR dan juga Perpamsi sanggup (mencapai target itu)," katanya.
Menurut Kalla, penyambungan akses air bersih ini penting lantaran kebutuhan air merupakan salah satu kebutuhan paling dasar manusia. Namun, agar kebutuhan itu bisa tercapai, perlu adanya pembenahan kondisi hulu sebagai daerah utama penghasil air. "Ini juga termasuk meningkatkan efisiensi yang akan kita lakukan," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Perpamsi Rudie Kusmayadi mengatakan, IWWEF menjadi ajang mengkomunikasikan tentang pembebasan utang dan sosialisasi target 10 juta sambungan.
Dia menjelaskan, ada tiga elemen strategis yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai target tersebut yaitu angka air tak berekening, kapasitas tak terpakai dan soal pelayanan.
"Target yang ditetapkan dalam RPJMN 2019 cukup berat, namun hal itu bukan sebuah kemustahilan untuk dapat dicapai," katanya.
Pameran dan expo dilaksanakan oleh Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) diikuti lebih dari 50 perusahaan di bidang Water utility yang akan memamerkan teknologi terkini.
Untuk konferensi akan digelar beberapa seminar seperti lokakarya program 10 juta sambungan, lokakarya air limbah, seminar teknologi air minum dan efisiensi energi, seminar teknologi informasi PDAM, seminar manajemen aset dan penurunan kehilangan air serta berbagai acara lomba foto dan lomba baca meter. (dvt)