Visi PDAM Sehat 2020

MAPAMNAS 2001 menghasilkan antara lain: Visi PERPAMSI mencakup dua keinginan, yakni di satu sisi PERPAMSI selaku organisasi asosiasi dapat menjadi organisasi profesional dan independen, dan di sisi lain PERPAMSI ingin anggotanya sehat dan mampu memberikan pelayanan prima pada tahun 2020. Sebagai indikator keberhasilan adalah terwujudnya visi yang ditandai terlaksananya programprogram kerja PERPAMSI dan anggotanya yang tertuang dalam strategic plan dan corporate plan.

Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi, yakni memberi bantuan kepada anggota dalam pengembangan usaha melalui peningkatan kemitraan dengan lembaga nasional/internasional baik dalam perumusan kebijakan maupun dalam menjembatani kepada sumber pendanaan investasi, serta memfasilitasi anggota dalam mengatasi permasalahannya untuk meningkatkan kinerja organisasi sehingga mampu melaksanakan misinya dengan berhasil.

Beberapa target ditetapkan sebagai berikut:

• Pelayanan air minum secara nasional dapat ditingkatkan menjadi 24%.

• Tingkat kehilangan air ditekan mencapai atau di bawah 30%.

• Efisiensi rasio karyawan per 1.000 sambungan menjadi di bawah 8.

• Badan Pengawas telah tersusun dari komponen yang diharapkan.

• Seluruh PDAM memiliki corporate plan.

• PDAM yang meminta rescheduling (utang) terselesaikan.

• Pertambahan PDAM yang dapat menyediakan air minum dengan kualitas langsung dapat diminum pada sebagian daerah pelayanannya.

• Peningkatan alternatif pembiayaan pengembangan bekerja sama dengan sektor swasta.

• 50% PDAM telah melakukan survey kepuasan pelanggan.

 

Program-program yang mendapat skala prioritas:

• Penyelesaian utang PDAM.

• Peningkatan kerja sama dengan Pemda.

• Penyusunan dan implementasi corporate plan PDAM.

• Program peningkatan SDM.

• Bantuan teknik dan manajemen kepada anggota.

• Restrukturisasi organisasi PERPAMSI (pemberdayaan Komda).

• Memperkuat sumber daya Komda.

• Menetapkan dan meningkatkan sumber daya keuangan.

• Mempromosikan merger dan regionalisasi PDAM.

 

Hampir semua hal yang menjadi isu pada saat itu masih dialami oleh PERPAMSI dan para anggota hingga saat ini: masalah cakupan pelayanan, tingkat kehilangan air, rasio karyawan dengan  pelanggan, corporate/business plan, alternatif pembiayaan investasi, kerja sama (koordinasi) dengan Pemda, peningkatan SDM dan peningkatan sumber daya keuangan (organisasi PERPAMSI). Bahkan  isu merger dan/atau regionalisasi PDAM bukanlah ide yang baru saja muncul beberapa tahun terakhir ini. Sudah dibicarakan sejak dulu, tapi belum juga terjadi.

Dari laporan yang diturunkan Majalah Air Minum pada saat itu, tidak tampak adanya peta jalan untuk mencapai visi PDAM sehat dan memberikan pelayanan prima pada tahun 2020, yang menggambarkan tahapan tahun demi tahun, milestone program dari 2001 hingga 2020.

Kini kita sudah sampai di tahun 2020. Penyelenggara SPAM yang sehat masih di kisaran kurang dari 60 persen. Dunia menghadapi pandemi COVID-19. Dampaknya sangat keras hampir di semua sektor, termasuk penyelenggaraan SPAM. Para ahli memprediksi akan terjadi penurunan nilai kinerja di banyak BUMD penyelenggara SPAM akibat krisis ini. DR

Artikel ini diterbitkan di Majalah Air Minum  Edisi 298 Juli 2020 sebagai kilas balik tulisan di Majalah Air Minum Edisi 93, Bulan Desember 2001