SPAM Umbulan Akhirnya Dikerjakan
Kepastian berjalannya Proyek Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) SPAM Umbulan di Pasuran, Jawa Timur, tertuang dalam perjanjian kerja sama antara Gubernur Jawa Timur selakukan Penanggung Jawab Proyek Kerja sama (PJPK) dengan PT Meta Adhya Tirta Umbulan selaku kontraktor. PT Meta Adhya Tirta Umbulan adalah konsorsium PT Medco Gas Indonesia dan PT Bangun Cipta Kontraktor.
Perjanjian ditandatangani di Kantor Kemenko Perekonomian, di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016 dengan disaksikn para pihak terkait. Perjanjian lain yang ditandatangani adalah Penyediaan Air Minum Curah antara Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jatim dengan PT Meta Adhya Tirta Umbulan. Kemudian perjanjian penjaminan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dengan PT Meta Adhya Tirta Umbulan, serta Perjanjian Regres antara Gubernur Jatim dengan PT PII.
Proyek Prestisus
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, SPAM Umbulan terbilang proyek penting dan prestisius. Pasalnya, Proyek Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) SPAM Umbulan merupakan proyek pertama yang tersulit karena melibatkan banyak kabupaten/kota. “Bila diurut ke belakang, proses ini sudah ada sejak tahun 1973-an atau 43 tahun yang lalu,” ujar Darmin seperti dikutip detik.com, seusai rapat koordinasi dengan para pihak terkait, Rabu, 13 Juli 2016.
Di tempat yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofjan Djalil menilai pola KKPBU ini bisa menjadi template untuk berbagai proyek infrastruktur lainnya seperti SPAM di daerah lain, listrik, jalan tol dan sebagainya. “KPPBU SPAM Umbulan bisa menjadi lesson learned, menjadi pola ke depan, kalau ada kasus seperti ini yang melibatkan daerah. Tidak berlarut-larut sampai bertahun-tahun. Paling tidak bisa diputuskan di tingkat dirjen,” kata Sofyan Djalil.
Dikatakan, pola kerja sama melalui KPBU ini juga bisa menjadi alternatif untuk menampung dana hasil tax amnesty untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur seperti listrik, air, rumah sakit dan sebagainya.
Nilai Proyek
Nilai investasi proyek SPAM Umbulan yang prosesnya sudah ada sejak 1973 mencapai Rp 4,51 triliun, dengan porsi swasta sebesar Rp 2,05 triliun. Pemerintah memberikan dukungan kelayakan sebesar Rp 818 miliar, sedangkan badan usaha akan bertanggung jawab menyediakan sebagian dana lainnya. Proyek menggunakan skema BOT dengan masa konsesi 25 tahun meliputi pembangunan, pemeliharaan, pembiayaan sarana pengelolaan dan jaringan transmisi berkapasitas 4.000 liter per detik.
Kementerian PUPR membantu pembiayaan dan pembangunan pipa dari titik off take sampai ke distribusi utama. Kementerian PUPR juga membiayai dan membangun instalasi pengelolaan air dari Kali Rejoso dengan kapasitas 300 liter per detik. “Kementerian PUPR juga mendukung dengan memberikan izin penempatan pipa di jalan tol yang dilalui dan pengurangan biaya sewa jalan tol,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, seperti dikutip https://m.tempo.co, Kamis (21/7).
Ditambahkannya, final closing proyek SPAM Umbulan ditargetkan selesai dalam enam bulan. Sementara pengerjaan proyek ditargetkan rampung dalam dua tahun.
Air dari mata air Umbulan akan diolah dan disalurkan sebagai air minum curah melalui saluran pipa transmisi sekitar 93,7 km. Air ini akan dinikmati sekitar 1,3 juta jiwa masyarakat Jatim di lima kabupaten kota melalui PDAM yakni Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik. “SPAM ini 43 tahun baru terealisasi, saya kira untuk umur manusia sudah cukup matang. Tapi kalau untuk yang lain sudah terlalu tua,” jelas Soekarwo. (AZ)