PKS PERPAMSI Dorong Penyehatan BUMD AM
Sejak awal diluncurkan pada 2011, PKS PERPAMSI mengedepankan semangat kebersamaan di antara sesama tukang ledeng. Hal itu diartikulasikan kembali dalam bentuk pertemuan di antara para sahabat sesama tukang ledeng—dan juga perusahaan air minum swasta, untuk saling belajar dan bekerja sama.
Semangat solidaritas yang melekat sebagai nama program, memang menjadi bagian integral yang melandasi pola kerja maupun pola hubungan PKS PERPAMSI. Ini yang membedakannya dengan WOPs atau program sejenis, dan sekaligus menjadi titik keistimewaannya.
“Di PKS ini benar-benar tidak ada donatur dari pihak manapun. Makanya ini dinamakan solidaritas, yaitu solidaritasnya para tukang ledeng. Solidaritas ini juga menjadi keistimewaan dari program ini, karena tanpa dibayar BUMD AM mentor mengorbankan tenaga, biaya, waktu, keluarga, dan pekerjaan di kantor hanya untuk membantu BUMD AM lain,” ujar Ruswanto, Kaur Kemitraan Sekretariat PERPAMSI.
Dari kiri ke kanan: Rollan Rosissendra, M. Hatta, Ruswanto, Sapriansyah
Wakil Ketua Departemen Kemitraan PERPAMSI Sapriansyah, tak menampik jika PKS PERPAMSI mendapat banyak respons yang sangat baik. Ia pun akan berupaya mengakomodasi keinginan ataupun masukan agar PKS ditingkatkan jumlahnya. “Kami sendiri akan mengusulkan agar ada peningkatan atau penambahan jumlah kegiatan PKS di tahun 2023. Saya punya prinsip, PKS harus terus meningkat, karena ini kan konsepnya berbagi. Sementara, berbagi adalah kemuliaan bagi kita,” katanya.
Dalam PKS PERPAMSI, Perumdam Tirta Bhakti Raharja Kabupaten Majalengka mengambil banyak bidang pembelajaran, mulai dari standard operating procedure (SOP), SDM, NRW, efisiensi energi, mechanical electrical, GIS, dan RPAM.
Mendapat motivasi lebih
Perumdam Tirta Bhakti Raharja Kabupaten Majalengka termasuk satu dari sekian banyak resipien yang berguru kepada sang mentor, Perumda Tirta Raharja Kabupaten Bandung. Kabag Teknik Tirta Bhakti Raharja Rollan Rosissendra mengaku beruntung pihaknya bisa mengikuti PKS PERPAMSI. “Buat kami, program ini sangat berguna. Di situ kami bisa memperbaiki kinerja, sekaligus menyerap ilmu dari mentor yang sudah lebih di atas dalam banyak hal,” ujar Rollan, Kamis (26/1).
Dalam program kemitraan ini, Tirta Bhakti Raharja mengambil banyak bidang untuk digarap, mulai dari standard operating procedure (SOP), SDM, NRW, efisiensi energi, mechanical electrical, GIS, dan RPAM. Rollan bercerita, ia dan para staf lainnya sangat antusias mengikuti PKS, apalagi ketika mendapati bahwa apa yang dipelajari di program ini terbukti memperlihatkan hasil signifikan. Salah satu contoh, dengan mempelajari RPAM, pihaknya yang awalnya tidak tahu apa itu RPAM sekarang sudah bisa menyusun laporan RPAM. Ini terjadi juga di bidang efisiensi energi, GIS, NRW, dan lainnya.
Sebelum mengikuti program ini, mereka tidak tahu dari mana harus memulai perbaikan-perbaikan, dan apa saja yang harus dikerjakan. Sekarang wawasan dan pengetahuan mereka menjadi lebih terbuka. Dampaknya, mereka semakin bersemangat dan mendapatkan motivasi lebih untuk terus berbenah. Apalagi, Direktur Perumdam Tirta Bhakti Raharja Elina Lukitasari sudah memberikan arahan agar para stafnya mampu mengembangkan ilmu yang sudah didapat dari PKS PERPAMSI.
Sementara PDAM Way Sekampung baru satu kali mengikuti PKS PERPAMSI. Fokus bidang yang diambil adalah baca meter. Meski begitu, M. Hatta, Direktur PDAM Way Sekampung, mengakui dampaknya sudah sangat terasa. “Yang jelas, dari proses baca meter air saja kita sudah bisa meningkatkan pendapatan, karena tidak ada lagi permainan dalam pembacaan water meter. Kita juga bisa mengetahui kondisi meter air pelanggan, apakah masih bagus atau rusak. Semua jadi lebih terkontrol,” ujar Hatta, Kamis (26/1).
Meskipun saat ini baru fokus di bidang baca meter, Hatta sendiri sudah bisa mendiagnosis titik-titik mana saja yang harus segera dibenahi di PDAM-nya. Kata lain, di samping menjadi direktur, Hatta juga tak ubahnya sebagai mentor bagi PDAM-nya sendiri. “Soalnya, sebelumnya PDAM ini banyak sekali ketertinggalannya. Segi administrasi dan keuangan sangat tertinggal. Komputer saja hanya ada tiga unit, yaitu satu untuk IT, dua untuk bagian umum. Ada juga dua unit laptop untuk kasir. Ini membuat saya sempat stres,” urai Hatta sembari tertawa.
Sembari perlahan membenahi segala kekurangan yang ada, Hatta berniat untuk melanjutkan keikutsertaan di PKS. Kali ini pihaknya tengah memulai penjajakan di bidang geographic information system (GIS). “Program PKS ini sangat terasa dampaknya bagi BUMD AM kecil seperti kami, karena prosesnya bisa langsung implementasi. Ini beda dengan pelatihan, diklat, dan sebagainya,” pungkas M. Hatta. Penulis: Rois Said
22 Kemitraan yang Terbentuk di Tahun 2022
Mentor:
PTAM Giri Menang Perseroda
Resipien:
- PDAM Kabupaten Lombok Timur
- PDAM Tirta Ardhia Rinjani Kabupaten Lombok Tengah
- Perumdam Batulanteh Kabupaten Sumbawa
- Perumdam Bintang Bano Kabupaten Sumbawa Barat
- PDAM Rotendao Kabupaten Rote Ndao
- PDAM Tirta Banari Kabupaten Ngada
- Perumdam Ina Gelekat Kabupaten Flores Timur
- Perumdam Tirta Kencana Kabupaten Timor Tengah Utara
Mentor:
Perumdam Tirta Raharja Kabupaten Bandung
Resipien:
- Perumdam Tirta Medal Kabupaten Sumedang
- PDAM Tirta Bhakti Raharja Kabupaten Majalengka
- PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya
- PDAM Way Sekampung Kabupaten Pringsewu
- PDAM Way Guruh Kabupaten Lampung Timur
- Perumdam Limau Kunci Kabupaten Lampung Barat
- Perumdam Tirta Batu Mentas Kab. Belitung
Mentor:
PDAM Surya Sembada Surabaya
Resipien:
- Perumdam Tirta Dhaha Kota Kediri
- Perumdam Matawai Amahu Kab. Sumba Timur
Mentor:
Perumda Tirta Musi Palembang
Resipien:
- PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung
- Perumdam Tirta Pinang Kab. Pangkal Pinang
Mentor:
PTAM Bandarmasih (Perseroda) Kota Banjarmasin
Resipien:
PDAM Bersujud Kab. Tanah Bumbu
Mentor:
Perumda Tugu Tirta Kota Malang
Resipien:
Perumdam Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi