PDAM Kutai Timur Fokus Peningkatan SDM
Dengan luas 35.747,50 Km2 atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur (18 kecamatan) pertumbuhan penduduk Kabupaten Kutai Timur cukup tinggi , yakni rata-rata di atas 5 persen per tahun. Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, salah satu sebabnya karena berlimpahnya pencari kerja dari berbagai wilayah, terutama di sektor pertambangan. Di samping itu, letak kabupaten yang cukup jauh dari ibu kota provinsi dan pusat bisnis menyebabkan SDM yang berkualifikasi masih sulit didapatkan.
“PDAM Tirta Tuah Benua sebagai perusahaan daerah yang memiliki tanggung jawab dalam pelayanan air bersih sangat sulit bersaing dengan perusahaan tambang dalam mendapatkan SDM yang berkualitas serta memiliki standar gaji yang lebih rendah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PDAM,” ujar Aji Mirni Mawarni, Direktur PDAM Tirta Tuah Benua.
Ia pun menyadari dan sulit menampik kondisi dalam perekrutan karyawan yang belum profesional karena keuangan PDAM yang masih mendapat subsidi dari Pemda. Alhasil masih banyak “titipan”, apalagi kondisi SDM di daerah kecamatan. Karenanya, dalam mensiasati perekrutan yang belum profesional, pihaknya menjadikan magang sebagai tahap awal penilaian pegawai. Jika dalam proses magang karyawan menunjukkan disiplin yang baik, akan dilanjutkan sebagai Tenaga Kerja Kontrak (TKK).
“Posisi TKK tidak hanya dinilai dari disiplin namun juga kualitas kerja. Lamanya sebagai TKK tergantung karyawan, minimal 1 tahun bagi sarjana dan 2 tahun bagi lulusan SMU. Selanjutnya menjadi pegawai kontrak. Hampir sama dengan TKK, hanya waktunya lebih dipersingkat dan penilaian juga bertambah, yaitu kepedulian dan rasa memiliki harus baik sebelum diangkat menjadi calon pegawai,” jelas Mawarni.
Dilanjutkannya, dalam meningkatkan dan mengembangkan SDM, selain dimagangkan dan belajar di PDAM-PDAM besar dan sehat seperti PDAM Kota Palembang, PDAM Kota Banjarmasin, PDAM Kota Balikpapan, PDAM Kota Samarinda, pihaknya juga mengirimkan karyawan dalam setiap pelatihan dan mengadakan in house training. Sejak tahun 2009 Tirta Tuah Benua fokus memperbaiki SDM dan menetapkan syarat wajib bagi karyawan untuk mengikuti pelatihan manajemen air minum secara rutin.
Menurut Mawarni, hampir setiap bulan pihaknya mengirimkan karyawan dalam pelatihan manajemen air minum minimal 2 orang, mulai tingkat muda hingga utama. Pelatihan manajemen air minum tidak hanya yang diadakan oleh YPTD Pamsi, tetapi yang diadakan PERPAMSI DPD Kalbar, DPD Kalsel, dan DPD Kaltim-Kaltara.
“Alhamdulillah untuk pegawai yang menduduki jabatan sudah 100 persen mengikuti pelatihan manajemen air minum tingkat muda dan saat ini dalam tahap mengikuti pelatihan tingkat madya dan utama. Sedangkan untuk pelaksana dalam tahap pengiriman pelatihan tingkat muda. Pelatihan manajemen air minum sangat penting diikuti karyawan agar lebih memahami PDAM dan menyatukan pikiran agar visi dan misi PDAM dapat tercapai,” katanya.
Pelatihan in house yang telah diadakan selain Pelatihan ESQ secara bertahap, juga pelatihan pelayanan prima, pelatihan kepemimpinan, dan dalam waktu dekat manajemen akan mengadakan pengembangan sense of belonging pada pegawai. Selain itu, manajemen juga mengadakan uji kompetensi dalam rangka pemetaan pegawai dan konseling bagi seluruh pegawai. (AZ)