PDAM Kota Surakarta Menuju Mantab Pelayanan

Di hari jadi PDAM ke-41, saya berharap kinerja PDAM yang sudah baik bisa menjadi lebih baik. Sehingga, PDAM bisa menjadi BUMD kebanggan Kota Surakarta,”  kata Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo saat membuka jalan santai bersama pagi itu.

Menurut Direktur PDAM Kota Surakarta Maryanto, berbeda dari perayaan tahun sebelumnya, hari jadi PDAM kali ini diisi dengan banyak kegiatan yang dimulai sejak 19 Maret. Beberapa kegiatan di antaranya lomba mewarnai, donor darah, sosialisasi kelestarian sumber daya air melalui pergelaran wayang,  resik-resik kantor PDAM dan lomba olah raga karyawan.

Tidak hanya itu, PDAM juga mengadakan acara bedah septic tank ke rumah warga. Kegiatan ini bahkan dilakukan langsung oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Keterlibatan wali kota merupakan bukti komitmen dan juga  untuk mensosialiasikan pentingnya penggunaan septic tank dan pengelolaan limbah.

Dalam puncak acara tersebut, berbagai penghargaan diberikan kepada karyawan yang berprestasi, door prize dan juga pemberian penghargaan kepada pelanggan yang selalu membayar tepat waktu. Seluruh karyawan PDAM terlihat menikmati semua acara yang diadakan.

Menuju Mantab Pelayanan

Di usia yang terbilang matang, pelayanan PDAM Surakarta saat ini sudah mencapai 80 persen, di atas rata-rata nasional. Dengan jumlah penduduk sekitar 540 ribu lebih, jumlah sambungan rumah saat ini sudah mencapai 59 ribu SR lebih.  Pelayanan PDAM bahkan sebagian masuk wilayah sekitar, seperti Kabupaten Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo, bahkan hingga Delanggu dan Klaten.  “Untuk cakupan layanan kita sudah semuanya, tinggal fokus untuk penambahan air baku dan target 100 persen,” kata Maryanto.

Dikatakan, untuk mencapai target 100 persen di 2019, saat ini tengah dibangun IPA Semanggi dengan kapasitas 300 liter per detik. IPA ini ditargetkan selesai tahun 2018 dan siap digunakan. Selain itu, PDAM juga akan mendapat kiriman dari SPAM Regional Wososukas sebesar 400 liter per detik yang mengambil air dari Waduk Gajah Mungkur diperkirakan selesai pada 2019 nanti. “Untuk wilayah selatan mendapat tambahan dari Semanggi sementara utara dari Gajah Mungkur,” jelasnya.

Lebih lanjut menurut Maryanto, penambahan air baku dalam jumlah besar tersebut selain untuk menambah kapasitas juga dalam rangka program zero deep well  (penutupan sumur dalam) di 2020. Saat ini memang masih ada sekitar 30 lebih sumur dalam yang digunakan untuk melayani warga. Dengan selesainya tambahan air baku dari Semanggai dan Gajah Mungkur maka secara bertahap sumur dalam akan ditutup.