PDAM Karanganyar Gelar Penanaman Pohon di HAD 2017
Sebanyak 500 bibit pohon disebar PDAM Tirta Lawu di Lereng Gunung Lawu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Penanaman pohon dalam rangka HAD 2017, menurut Direktur Utama PDAM Tirta Lawu Prihanto, merupakan salah satu bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta berupa sumber air yang melimpah dan sebagai upaya untuk menjaga kelesatarian alam.
Kegiatan penanaman pohon dilakukan jajaran direksi dan karyawan PDAM Tirta Lawu, perwakilan PDAM Kabupaten Sragen, serta sejumlah tokoh masyarakat desa setempat. Tak hanya melakukan penanaman pohon, PDAM Tirta Lawu juga membagikan stiker bertema “Save Water for Better Life” yang tersebar ke sejumlah lokasi strategis.
Menurut Prihanto, keterlibatan masyarakat dan relawan diharapkan dapat menjaga dan memelihara keberadaan pohon yang sudah ditanam. “Dengan demikian kegiatan ini diharapkan memberi dampak positif dan termonitor keberlanjutannya,” ujar Prihanto dalam siaran pers yang diterima Majalah Air Minum, baru-baru ini.
Tak hanya penanaman pohon, HAD 2017 juga diisi dengan acara peluncuran aplikasi PDAM Tirta Lawu yang bisa diunduh di Google Play Store. Aplikasi ini diluncurkan untuk mempermudah pelanggan dalam mengecek langsung rekening PDAM seperti tagihan, info meter, membaca meteran secara mandiri, pendaftaran sambungan secara online dan pengaduan pelanggan. Pemberlakuan program pelayanan prima melalui Android diberlakukan mulai 1 April 2017.
Sumur Dalam
Di sisi lain, menyadari biaya operasional sumur dalam yang cukup tinggi, manajemen PDAM Tirta Lawu memutuskan menghentikan operasi tiga unit sumur dalam dan memerintahkan jajaran terkait untuk menghitung secara akurat berapa kebutuhan air dan ketersediaan air yang disuplai oleh PDAM.
Dijelaskan Prihanto, awal tahun 2017 PDAM telah mematikan satu unit sumur dalam yang terletak di kompleks perkantoran Karanganyar. Sumur dalam ini saat beroperasi memiliki kapasitas produksi 20 l/d. Namun pada saat dimatikan serta diadakan perbaikan di sistem distribusi, aliran air di wilayah Karanganyar kota tidak mengalami masalah. “Artinya kita mengakui kekurangan air yang diterima oleh pelanggan sebagian besar disebabkan oleh permasalahan jaringan distribusi,” ujarnya.
Atas dasar tersebut, manajemen memutuskan fokus pembenahan jaringan distribusi dengan membentuk District Meter Area (DMA) di daerah-daerah yang bermasalah, terutama di wilayah pelayanan Karanganyar kota. “Tahun ini kami targetkan 3 DMA terbentuk di wilayah Karanyanyar kota,” jelas Prihanto. Ia optimistis program pembenahan jaringan bisa berjalan karena kesungguhan jajarannya untuk berubah, serta bekal dan bimbingan dari Tim Akatirta Magelang. (Red)