On The Job Training PERPAMSI
Pada OJT tahap ketiga ini, dua PDAM besar, yakni PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin dan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, berperan sebagai tuan rumah. Seperti tujuan utama program, di dua PDAM sehat ini sejumlah karyawan tukang ledeng dari beberapa PDAM sakit dan kurang sehat menjalani program magang selama satu bulan.
Di PDAM Bandarmasih, OJT dibuka langsung oleh Wakil Ketua Umum PERPAMSI yang sekaligus merangkap Sekretaris Umum PERPAMSI Muslih. Dalam sambutannya, sosok yang kebetulan juga Direktur Utama PDAM Bandarmasih ini berharap agar para peserta dapat mengikuti ritme dan cara kerja yang dilihat dan diajarkan di PDAM tuan rumah. “Semoga betah, ilmunya dapat diserap, sehingga nanti pulang dapat diterapkan di PDAM masing-masing,” ujar Muslih.
Di samping pemahaman yang bersifat teknis, hal lain yang sangat penting dari program OJT adalah terjadinya transfer budaya yang sering disebut etos kerja. “OJT ini penting supaya dapat lebih mengenal budaya kerja, etos kerja di PDAM sehat, untuk kemudian diterapkan di PDAM masing-masing. Tentu saja tidak semua bisa langsung diterapkan begitu saja, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi PDAM masing-masing,” kata Muslih.
OJT di Bandarmasih diikuti enam orang peserta dari tiga PDAM, yakni PDAM Kabupaten Gunung Mas, PDAM Kabupaten Sambas, dan PDAM Kabupaten Tanah Laut. Selain itu, Sekretariat PERPAMSI juga menyertakan satu orang karyawan untuk mengikuti program ini. Total, ada tujuh peserta OJT yang “magang” di PDAM Bandarmasih.
OJT di Surabaya
Sementara itu, di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya program OJT diikuti oleh enam peserta dari empat PDAM. Sedianya, jumlah peserta berjumlah sembilan orang, tetapi karena satu dan lain hal tiga orang urung mengikuti program ini.
Acara pembukaan yang berlangsung di Ruang Rapat PDAM Surya Sembada dihadiri oleh Ketua Departemen Penyehatan PERPAMSI Stephanus dan Pjs Direktur Utama PDAM Surya Sembada Sunarno. Saat membuka acara, Stephanus mengungkapkan, program ini ada karena banyak PDAM kecil yang kesulitan meng-upgrade kualitas SDM-nya karena mahalnya biaya pelatihan. “Untuk itu, PERPAMSI membuat program OJT supaya PDAM kecil dan sakit tertarik untuk belajar tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak,” ujar Stephanus.
Di lain pihak, Sunarno sebagai tuan rumah menerima dengan tangan terbuka kehadiran para peserta. “Saya harap para peserta dapat saling belajar dalam program OJT ini. Sebaliknya, bila ada kekurangan baik itu di PDAM Surya Sembada ataupun di PDAM masing-masing, hendaknya kita bisa saling mengisi dan melengkapi,” kata Sunarno.
Diharapkan, setelah mengikuti OJT ini pengetahuan baik teknis maupun non teknis serta kinerja para peserta dapat meningkat sehingga berkontribusi bagi kemajuan PDAM tempat mereka bernaung. Tak kalah penting, mereka juga dapat membangun jaringan di bidang masing-masing sehingga dapat memudahkan untuk berbagi informasi di kemudian hari. (dvt)