Mengenang 50 Tahun Berdirinya PERPAMSI
Taman Wisata Kopeng (TWK) dikenal sebagai destinasi wisata yang terletak di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Berada di lereng Gunung Merbabu dengan ketinggian sekitar 1500-1700 mdpl, wilayah ini menyajikan suasana pegunungan yang sejuk dan asri.
Di tempat inilah, 50 tahun yang lalu, PERPAMSI berdiri secara resmi pada tanggal 8 April 1972. Gagasan pendirian PERPAMSI dicetuskan oleh beberapa Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PDAM) yang pada masa itu (jumlahnya baru sekitar 50 PDAM di seluruh Indonesia). Para tokoh yang mensponsori berdirinya organisasi seprofesi di lingkungan PDAM tersebut antara lain Ir. Irwin Nazir (Direkur Utama PAM DKI Jaya), Ir. Achmad W.A (Direktur Utama PDAM Kodya Bandung) , Ir. Soebiyanto (Direktur Utama PDAM Kodya Semarang), Ir. Haryono (Direktur Utama PDAM Yogyakarta), Ir. Moch. Dahlan (Direktur Utama Kodya Surabaya), dan Ir. Pedi Nata Soewarna (Direktur Utama PDAM Kodya Pontianak).
Meski udara dingin, bagi sekitar 150 orang peserta Napak Tilas 50 Tahun PERPAMSI, justru suasana kehangatan yang terasa. Para peserta tersebut yakni Pengurus Pusat PERPAMSI, sesepuh dan mantan petinggi PERPAMSI, Badan Pengawas, Pengurus Daerah, perwakilan Anggota Luar Biasa PERPAMSI, dan perwakilan lembaga afiliasi. Para petinggi PERPAMSI yang hadir, antara lain, Lalu Ahmad Zaini (Ketua Umum), Kabir Bedi (Wakil Ketua Umum), Arief Wishnu Cahyono (Sekretaris Umum), dan Hasanudin Kamal (Ketua Badan Pengawas). Pengurus Daerah PERPAMSI sendiri, sebagian besar diwakili oleh para ketua dan sekretaris masing-masing PD.
Wakil Ketua Umum PERPAMSI Kabir Bedi dan Ketua Umum PERPAMSI L Ahmad Zaini.
Ketua Umum PERPAMSI L Ahmad Zaini mengajak semua hadirin untuk mengambil semangat kegiatan napak tilas untuk saling bahu-membahu dan mengisi ruang untuk sama-sama berbakti mengembangkan PERPAMSI ke depan.
Teristimewa dari kegiatan napak tilas adalah hadirnya para sesepuh/mantan petinggi PERPAMSI di periode sebelumnya. Mereka adalah Rama Boedi (Ketua Umum PERPAMSI masa bakti 1998-1999), Kumala Siregar (Ketua Umum PERPAMSI masa bakti 1999-2022), Ridwan Syahputra Musagani (Ketua Umum PERPAMSI masa bakti 2005-2006), Muslih (Wakil Ketua Umum PERPAMSI masa bakti 2013-2017), dan Erlan Hidayat (Ketua Umum PERPAMSI masa bakti 2017-2018).
Agenda napak tilas sendiri cukup padat. Selasa malam sebelum hari H, dilaksanakan ramah-tamah di pendopo Hotel Laras Asri yang terletak di Kota Salatiga. Tuan rumah, yang diwakili Direktur Utama PDAM Kota Salatiga Samino, dan Ketua PD PERPAMSI Jawa Tengah M. Haryo Nugroho, menyambut hangat para peserta. Pagi harinya, peserta diarahkan menuju lokasi acara yang berjarak sekitar 30 menit perjalanan menggunakan bus.
Tiba di lokasi acara, suasana seperti tempat wisata pegunungan pada umumnya. Udara yang masih segar dan asri sontak mengisi ruang-ruang dalam dada. Namun, bukan itu saja yang membuat hati dan perasaan terasa bergelora. Romantisme dan gairah kebersamaan para tukang ledeng yang bersepakat mendeklarasikan pendirian asosiasi ini seolah menyelesup dalam relung-relung hati. Para pendiri PERPAMSI seakan ikut hadir dan menyambut kedatangan para peserta dengan tangan terbuka dan senyum haru.
Setelah disambut dengan tarian penyambutan dan selamat datang, para peserta diarahkan menuju Hall TWK. Bisa dibilang tempat ini adalah salah satu saksi bisu ketika para pendiri PERPAMSI menyelenggarakan MAPAM I pada tanggal 7-8 April 1972, dan bersepakat mendirikan PERPAMSI. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne PERPAMSI, pemutaran video pendek tentang keberadaan PERPAMSI, dan drama teaterikal yang mengisahkan perjalanan awal PERPAMSI.
Ketua Umum PERPAMSI Lalu Ahmad Zaini didaulat memberikan kata sambutan. Memulai pidato, ia mengajak segenap hadirin untuk menundukkan kepala dan mendokan para pendiri PERPAMSI yang sudah mendahului menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
“Di tempat ini 50 tahun lalu, PERPAMSI lahir dan didirikan. Mari kita sejenak menundukkan kepala, seraya bagi yang muslim mengirimkan surah Alfatiha untuk para pendiri yang semuanya insya Allah sudah dipanggil Allah SWT. Mereka antara lain, Ir. Irwin Nazir, Ir. Achmad WA, Ir. Soebiyanto, Ir. Haryono, Ir, Mochamad Dahlan, dan Ir. Pedi Natasoewarna,” ujar Zaini.
Pemberian plakat kenang-kenangan untuk para mantan Ketua Umum/Wakil Ketua Umum PERPAMSI.
Ia pun mengajak semua hadirin untuk mengambil semangat kegiatan napak tilas ini untuk saling bahu-membahu dan mengisi ruang untuk sama-sama berbakti mengembangkan PERPAMSI ke depan.
Acara selanjutnya pemberian plakat penghargaan kepada para mantan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PERPAMSI, penandatanganan karikatur perjalanan PERPAMSI, penandatanganan prasasti, prosesi tapak tangan para petinggi dan para mantan petinggi PERPAMSI, serta penanaman pohon. Juga dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan sarana dan prasarana kepada pengelola TWK dari para sponsor yang juga ALB PERPAMSI.
Acara terakhir adalah sharing dan diskusi yang menghadirkan Muhammad Kuncoro Wibowo (mantan Direktur SDM dan IT PT KAI-Persero). Kuncoro membagi kisah suksesnya saat ikut terlibat membantu sang direktur utama, Ignatius Jonan, dalam melakukan transformasi berbasis teknologi informasi di tubuh PT KAI.
Setelah acara sharing dan diskusi, kegiatan ditutup dengan makan siang dan foto bersama. Di sela-sela rehat makan siang, panitia menyelenggarakan lomba pasang sambungan rumah bagi peserta yang sebagian besar adalah para direksi BUMD AM. Terakhir, semua peserta diarahkan kembali ke hotel di Kota Salatiga. Ahmad Zazili