Lewat Berbagai Pendampingan, BPPSPAM Terus Dorong PDAM Tingkatkan Kinerja

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota BPPSPAM, M. Aulawi Dzin Nun saat membuka Workshop dalam rangka Peningkatan Kinerja PDAM di Kota Makassar, Rabu (3/6/2015). Lebih lanjut, Aulawi menjelaskan pendampingan yang dilakukan BPPSPAM terkait berbagai tantangan yang dihadapi BPPSPAM. Beberapa tantangan tersebut diantaranya hingga akhir tahun 2013, akses aman air minum baru mencapai 67,7%, “sementara peningkatan akses aman air minum 5 tahun terakhir hanya 4,5% per tahun,” ungkapnya. Selain itu, masih rendahnya komitmen pemerintah daerah untuk pendanaan air minum yang baru mencapai 0,04% dari total APBD.

Tantangan lain adalah adanya idle capacitysebesar 48 ribu liter/detik, keterbatasan air baku untuk air minum yang mencapai 177 m3/detik, dan masih ada 74% PDAM belum menerapkan tarif full cost recovery atau FCR,” ujarnya. Sedangkan permasalahan lain yang dihadapi adalah masih tingginya tingkat kehilangan air atau NRW yakni rata-rata mencapai 33%, “kita berharap kedepan NRW bisa mencapai 20%,” harapnya. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, Aulawi mengatakan bahwa tahun ini BPPSPAM melakukan berbagai kegiatan antara lain advokasi peningkatan kinerja PDAM, pendampingan penyusunan tarif FCR, dan pendampingan penurunan NRW. 

Pada hari pertama workshop tersebut, narasumber diisi oleh Anggota BPPSPAM, Syamsul Hidayat dan moderator Kepala Bagian Umum dan Informasi, Hosen Utama. Syamsul menjelaskan mengenai petunjuk teknis penilaian kinerja PDAM. Pembahasan mengenai hal tersebut menyangkut persyaratan Evaluasi Kinerja PDAM Tahun buku 2014 dan review tentang Buku Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja PDAM. 

“Kegiatan Evaluasi Kinerja PDAM Tahun buku 2014 dilaksanakan pada rentang waktu 1 Maret - 31 Juli 2015 oleh BPKP. PDAM diwajibkan melakukan penilaian sendiri (self-assestment) mengenai kinerjanya,” tuturnya. Sebagai acuan, PDAM dapat menggunakan Buku Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja PDAM yang sudah diterbitkan oleh BPPSPAM. (BPPSPAM)