Kunjungan Diagnostik PDAM TKR Ke PDAM Kota Singkawang
Tim mentor terdiri dari Direktur Umum PDAM TKR Sofyan Sapar, Sri Asih Hastuti (ketua tim), serta Ahmad Rizal dan Baya Pangiluan Hatta. Tim mentor didampingi fasilitator dari DPP PERPAMSI, yaitu Dwike Riantara selaku Kabiro Penyehatan. Kedatangan delegasi dari PDAM TKR diterima langsung oleh Direktur PDAM Kota Singkawang Kristina Killin bersama jajarannya.
Kunjungan diagnostik dilaksanakan dengan tujuan melihat langsung kondisi PDAM resipien untuk kemudian menghimpun data terkait hal-hal yang menjadi kebutuhan utama PDAM, juga kendala-kendala yang dihadapi. Dalam hal ini, program kemitraan antara PDAM TKR dan PDAM Gunung Poteng menitikberatkan kerja sama dalam bidang NRW.
Program kemitraan bertujuan membangun rasa solidaritas antar-PDAM di Indonesia. Dalam hal ini, PDAM yang menjadi resipien menyadari bahwa masih ada PDAM lain yang berkenan membantu sepenuh hati atau menjadi mitra dalam mencari solusi dan menanggulangi permasalahan yang dihadapi. “Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PDAM mentor, karena di tengah kesibukan pekerjaan masih berkesempatan untuk membantu PDAM lain,” ujar Dwike saat menyampaikan sambutan.
Selama tiga hari, kunjungan diagnostik diisi dengan pemaparan gambaran dan tujuan dari Kemitraan Solidaritas, profil PDAM masing-masing, diskusi dan tanya jawab seputar metode dan rencana penanganan kehilangan air serta penyusunan jadwal kegiatan.
Dari pemaparan oleh PDAM Kota Singkawang, tercatat tingkat kehilangan air sebesar 52 persen dengan kapasitas produksi 200 liter/detik dan jumlah pelanggan sebanyak 12.289 SR. Tingginya angka NRW disebabkan beberapa faktor di antaranya persoalan di water meter pelanggan, kebocoran konstruksi, pemasangan ilegal, dan sebagainya.
Hal lain yang menjadi prioritas bagi tim mentor adalah ketidakakuratan data pelanggan yang dimiliki PDAM. Kondisi ini berkaitan dengan posisi PDAM Kota Singkawang yang baru resmi berpisah dari PDAM Kabupaten Sambas pada 2010 lalu. Untuk kemungkinan kehilangan air fisik dilakukan diagnostik terhadap kondisi perpipaan yang juga merupakan warisan dari PDAM Kabupaten Sambas. Disinyalir, banyak pipa yang sudah tua, korosif atau rusak atau anomali keberadaan lokasi, jenis dan diameternya.
Hal positif yang didapat, saat ini PDAM Singkawang telah memiliki GIS yang sangat baik. Semua data perpipaan telah terinput secara baik dalam aplikasi GIS, bahkan telah dibuat evaluasi hidrolis menggunakan Epanet. Adapun untuk pembacaan meter telah dilakukan secara digital menggunakan perangkat smart phone.
Di akhir diagnostik, disusun metode, kegiatan, dan jadwal yang akan dilakukan berupa kegiatan penggantian water meter, perbaikan kebocoran, pengecekan atau verifikasi ulang terhadap pelanggan yang anomali. Dilakukan juga evaluasi terhadap data perpipaan dan hidrolis menggunakan Epanet, perbaikan terhadap kondisi IPA 1 Tirtasari.
Target penyelesaian pilot project adalah sampai akhir Desember 2016. Dari upaya ini diharapkan tingkat NRW akan menurun dan pengelolaan IPA 1 Tirtasari dapat dilakukan secara baik. Sebagai tindak lanjut dari hasil diagnostik pihak resipien akan berupaya memenuhi segala arahan yang disepakati bersama dengan pendampingan dari tim mentor. (Ruswanto)