Kementerian Kesehatan Kolaborasi untuk Akselerasi ‘Universal Access’

Dalam sambutannya, Menkes menyoroti masih tingginya gap angka masyarakat yang belum memiliki akses air bersih dan sanitasi. “Masih jutaan masyarakat yang belum mempunyai akses sanitasi dan air bersih. Karena itu kami dari Kemenkes tentunya sangat membutuhkan kolaborasi ini karena kami tidak mungkin bekerja sendiri. Di sini, segi tiga antara pemerintah, masyarakat, dan juga swasta, termasuk juga akademisi harus bersama-sama melakukan kolaborasi untuk mengatasi masalah ketidakcukupan akses air bersih dan sanitasi,” ujar Menkes.

Lebih lanjut Nila mengatakan, pemerintahan Jokowi-JK memiliki visi untuk menuju Indonesia sehat. Terkait hal tersebut, banyak faktor yang harus diselesaikan, salah satunya yang terangkum dalam “Nawacita” kelima yaitu SDM yang berkualitas. “Nawacita kelima tidak akan tercapai kalau status kesehatan masyarakat tidak kita perhatikan. Karena itu, kami dari Kemenkes membuat peta jalan, hal-hal yang perlu dilakukan untuk menunjang nawacita tersebut,” ujar Nila.

Satu di antara peta jalan yang menjadi perhatian Kemenkes adalah akses air bersih dan sanitasi. Dalam hal ini, sekali lagi Menkes menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, untuk melaksanakan program-program yang telah dipetakan.

Karena itulah, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam laporannya mengatakan, Rakornas STBM 2017 ini mengambil tema “Kolaborasi Aksi Percepatan pemenuhan akses air minum dan sanitasi tahun 2019 untuk Indonesia Sehat”. Tujuannya, agar terjalin sinergi di antara kementerian sektor maupun para mitra termasuk pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewujudkan akses universal air minum dan sanitasi 2019.

“Output yang diharapkan di dalam pertemuan ini adalah dipahaminya potensi sanitasi total berbasis masyarakat untuk mendukung universal access air minum dan sanitasi. Selain itu, terbangunnya komitmen antara para pelaku baik di pusat maupun di daerah untuk mewujudkan hal tersebut pada 2019, serta menyosialisasikan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mempercepat pencapaian akses tersebut,” ujar Anung. (Rsd)