HUT Ke-41 PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh
Dalam kata sambutannya, Wali Kota Illiza menuturkan, selaku pemilik, selama ini dirinya terus mengikuti perkembangan Tirta Daroy. Menurutnya, secara manajerial, perusahaan ini sudah semakin membaik terlebih dibawah kepemimpinan Teuku Novizal Aiyub.
Untuk memperkuat mengenai hal tersebut, Illiza menanyakan langsung kepada seluruh karyawan. “Benar tidak. Sudah terasa tidak kalau kerjanya lebih teratur,” teriak Illiza.
“Iya, terasaaa,” serentak para karyawan PDAM Tirta Daroy.
Sehingga, Illiza memberikan kado istimewa kepada sang direktur yang baru memimpin Tirta Daroy sejak 12 Mei 2015, berupa apresiasi atas kepemimpinannya. Salah satu gebrakan awal Aiyub, lanjutnya, saat ini sudah ada empat cabang yang berdampak pada sistem layanan menjadi lebih baik.
Ia mengharapkan, PDAM terus bekerja keras mengoptimalkan layanan sehingga mampu memenuhi semua kebutuhan air bagi warga Banda Aceh. “Saya ingin PDAM tahun ini bisa melayani warga kota 100 persen. Dengan sistem District Meter Area (DMA) yang akan diterapkan, saya harap PDAM akan mampu melayani kebutuhan air hingga 100 persen,” harapnya.
Wali Kota Illiza juga meminta para karyawan untuk bekerja secara ikhlas yang dimulai dengan niat yang baik. Di akhir sambutannya, Illiza mengucapkan selamat milad PDAM Tirta Daroy ke 41. Ia berharap segenap jajaran PDAM semakin semangat dalam melayani kebutuhan air bersih bagi warga kota.
Sementara itu, Teuku Novizal Aiyub mengatakan, di usia yang sangat dewasa dan matang ini, PDAM Tirta Daroy telah melayani warga Banda Aceh selama 41 tahun. Menurutnya, dari masa ke masa Tirta Daroy telah banyak berbenah dalam memberikan pelayanan prima, memproduksi dan mendistribusikan air minum bagi warga.
Dalam rangka HUT Ke-41 PDAM Tirta Daroy, ujar Aiyub, pihaknya memberikan keringanan berupa sambungan gratis air bersih bagi warga miskin. Namun, mantan Direktur PDAM Tirta Montala Aceh Besar ini menegaskan, yang digratiskan hanya sambungan saja. Sedangkan untuk pemakaian air warga tetap harus membayar rekening airnya. Program ini, diberlakukan sebagai upaya untuk meminimalisir potensi kehilangan air dalam bentuk sambungan ilegal.
Tambahnya lagi, angka kehilangan air di Banda Aceh mencapai 40 persen dari sekitar 70.000 meter kubik yang diproduksi di WTP Lambaro setiap harinya. Hanya 40.000 meter kubik yang bisa dijual, selebihnya hilang. “Nah, sambungan gratis ini selain sebagai bentuk perhatian kita kepada warga miskin, juga untuk menekan potensi kehilangan air tersebut,” pungkas sosok yang karib disapa Ampon Ayub. (Zidni Sesilia/Sekretaris PDAM Tirta Daroy)