Halal Bihalal dan Anjangsana ke Kampus Akatirta

Jajaran pengurus inti PP PERPAMSI hadir lengkap pada acara halal bi halal yang digelar di Hotel Santika Yogyakarta, Minggu (14/5), yakni Ketua Umum Lalu Ahmad Zaini, Wakil Ketua Umum Kabir Bedi, Sekretaris Umum Arief Wisnu Cahyono, dan Bendahara Agus Subali. Direktur Eksekutif Agus Sunara pada waktu yang bersamaan ditugaskan mengikuti kegiatan Ozwater’23 di Australia. Ia diwakili Tenaga Ahli Dr. Subekti.

 

Di hadapan para tamu yang sebagian besar para ketua dan sekretaris PD (sebagian ada yang diwakili), perwakilan Akatirta Magelang, perwakilan dewan pengawas, serta undangan lainnya, Ketua Umum Lalu Ahmad Zaini tak lupa mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan. Karena masih dalam suasana bulan Syawal, tak lupa ia menyampaikan selamat Idul Fitri kepada seluruh hadirin.

 

Dalam kesempatan tersebut, sosok yang akrab disapa Bapak LAZ ini juga mengajak PP dan PD untuk senantiasa mempererat silaturahmi, kebersamaan, serta soliditas dan solidaritas. Hal ini tentu menjadi modal utama menyukseskan program-program PERPAMSI demi kemajuan pelayanan air minum. Tak lupa, ia mengajak segenap PP maupun PD untuk urun rembuk dalam rangka pengembangan kampus air Akatirta Magelang.

 

“Mudah-mudahan PERPAMSI terus maju dan berkembang. Pengurus boleh berganti tetapi PERPAMSI harus tetap abadi,” ujar Zaini.

 

Keesokan harinya, Senin (15/5), rombongan bertolak dari Yogya menuju Magelang menggunakan tiga bus berukuran sedang. Tujuan pertama adalah calon kampus kedua Akatirta yang terletak di Desa Banjarsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Di lokasi acara, rombongan disambut petinggi, dosen, karyawan, dan perwakilan mahasiswa Akatirta.

 

Acara formal diisi dengan sambutan-sambutan, yakni dari tuan rumah, Direktur Akatirta Suparto Edy Sucahyo, sambutan Ketua Umum PERPAMSI Lalu Ahmad Zaini, serta perkenalan dadakan sekaligus spontanitas dari perwakilan PP dan PD. Spontanitas berupa sumbangan untuk pembelian aset tanah dan bangunan calon kampus kedua Akatirta. Agenda lainnya yakni peninjauan ke fasilitas/bangunan, penanaman pohon di sekitar lokasi dan paparan Direktur Akatirta.

 

Sebagaimana diketahui, Akatirta memiliki total lahan/bangunan (yang saat ini digunakan) seluas 6.773 m2 yang terdiri dari 9 ruang kelas, 2 laboratorium, dan 3 ruang workshop. Guna perubahan bentuk menjadi D4 dan politeknik, sebagaimana persyaratan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dituntut adanya perluasan lahan. Adapun luasan minimal satu prodi adalah 5.000 m2. Sehingga, total lahan yang dibutuhkan untuk menjadi politeknik adalah 15.000 m2. Lokasi calon kampus kedua Akatirta (dulunya Yayasan Anak Kita Magelang) memiliki luas lahan 11.500 m2 dengan luas bangunan 909,2 m2.

 

Setelah mendengarkan paparan Akatirta maupun ajakan dari PP PERPAMSI, hampir sebagian besar PD terlihat cukup antusias untuk ikut berkontribusi mendukung pengembangan Akatirta. Tak hanya mewakili masing-masing PD, beberapa dirut/direktur yang hadir juga secara spontan bersedia ikut urun rembuk membantu pembebasan lahan calon kampus kedua Akatirta.

 

Sebagaimana dipaparkan Suparto Edy Sucahyo, dari sisi luas tanah, kampus ini sebenarnya cukup untuk pengembangan dua prodi menjadi politeknik. Nilai plus lainnnya, tanah sudah disertai bangunan sehingga investasi tidak dari nol, terletak di samping sungai (rencana pembuatan mini WTP). Harga pun relatif murah; nilai aset Rp7 miliar, sementara harga yang ditawarkan Rp5,5 miliar.

 

“Pembayaran tahap pertama sudah dilakukan pada akhir Maret 2023 lalu, sebesar Rp2,5 miliar. Sisanya harus dibayar sebesar Rp3 miliar pada akhir Mei 2023. Karenanya, kami mohon kepada Bapak dan Ibu untuk ikut berpartisipasi dan mendukung pengembangan kampus air satu-satunya di Indonesia,” ujar Edi.

 

Ketua Umum PERPAMSI Lalu Ahmad Zaini mengajak segenap hadirin maupun yang belum bisa hadir untuk ikut berkontribusi dan berpartisipasi. Terlebih pengembangan Akatirta adalah salah satu amanah dari Rakernas 2023 yang dilangsungkan di Bandung.

 

“Saya mengajak Teman-teman untuk mengambil keputusan menyelesaikan masalah ini. Kita dilahirkan untuk saling membantu. Dana pendidikan termasuk investasi yang luar biasa, selalu dibutuhkan dari waktu ke waktu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia insan air minum,” kata Zaini.

 

Ajakan ini direspons positif hampir sebagian besar hadirin yang diminta tanggapannya oleh pemandu acara. Respons positif, misalnya, datang dari Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin, Direktur PTAM Robongholo Nanwani (Perseroda) Entis Sutisna, dan Sekretaris PD PERPAMSI Sumatera Utara Wahlin Munthe. Mereka menyatakan komitmennya ikut membantu pembiayaan pembebasan lahan kampus kedua Akatirta. AZ

 

Berita selengkapnya baca di Majalah Air Minum edisi 333 Juni 2023