Dorong Penurunan NRW Secara Nasional

Peliknya masalah NRW di Indonesia membuat PERPAMSI menggelar webinar bertajuk “Merancang Distrik Meter Area (DMA) bagi BUMD Air Minum”, Rabu (29/3). Webinar menghadirkan narasumber Ambar Trisnawaty (Kasubag NRW Perumdam Tirto Negoro Sragen), Raymond Maukar (Country Sales Manager PT Meconindo-Itron Indonesia), dan Irvan Hasudungan Sibuea (Area Sales Manager PT AVK Fusion Indonesia). Webinar yang diikuti 384 peserta ini dimoderatori  Direktur Eksekutif PERPAMSI Ir. Agus Sunara.

 

Dalam sambutannya, Agus Sunara mengatakan bahwa webinar kali ini cukup menarik karena tingkat kehilangan air (TKA) BUMD AM secara nasional mencapai 33,72 persen berdasarkan buku kinerja BUMD AM tahun 2022 (naik-turun sekitar 0,2 persen). Walaupun secara nasional TKA tercatat 33 persen lebih, masih ada beberapa BUMD AM yang TKA-nya mencapai 50 hingga 70 persen. 

 

“Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah menghitung TKA yang lebih akurat, baik secara administrasi maupun teknis. Adanya teknologi membuat upaya penurunan TKA menjadi lebih cepat dan mudah, salah satunya dengan menggunakan meter elektromagnetik,” ujar Agus Sunara.

 

Agus membeberkan, saat ini pemerintah masih membuat standar meter air elektromagnetik. Harapannya, dengan adanya meter air elektromagnetik, pembacaan menjadi lebih baik dan lebih akurat. Apalagi, ada teknologi valve otomatis yang mendukung terbentuknya DMA dengan baik. Terbentuknya DMA di BUMD AM diharapkan bisa menekan angka TKA di setiap BUMD AM. Dengan begitu, TKA secara nasional juga bisa segera turun. Sesuai RPJMN 2020-2024, kehilangan air ditargetkan sebesar 25 persen.

 

Walaupun banyak BUMD AM yang sudah membuat DMA, lanjut Agus, Perumdam Tirto Negoro Sragen dipilih menjadi benchmark pembentukan DMA dalam webinar tersebut. Tujuannya agar patokan DMA tidak terlalu jauh untuk BUMD AM yang sedang atau kecil. Sehingga, pengalaman dan pengetahuan yang dibagikan bisa diimplementasikan oleh BUMD AM yang mengikuti webinar ini. Rahmad Zakariyah