Direksi Baru PDAM Parepare Dilantik

Dalam sambutannya, wali kota berharap kepada direktur yang baru dilantik agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Direktur baru tidak dipersiapkan hanya duduk lalu jalan, tapi harus langsung berlari, lakukan inovasi yang tinggi, lakukan gebrakan-gebrakan birokrasi yang akurat, serta mengambil langkah tegas terhadap karyawan yang tidak bisa bekerja maksimal.

Menurut Pak Wali, PDAM harus dikelola dengan profesional, ini terkait dengan kebutuhan dasar masyarakat, kalau selama ini PDAM setiap musim kemarau masyarakat Parepare kesulitan mendapatkan suplai air dari PDAM, maka ke depan tidak boleh lagi ada masyarakat yang sulit mendapatkan air. Karenanya, direktur baru harus berinovasi, tidak hanya tergantung pada Sungai Karajae, namun harus dicarikan solusi. Salah satu solusi yang ditawarkan Pak Wali yakni pembuatan sumur dalam (deep well).

Terkait hal ini, lanjut wali kota, pemda sudah melakukan studi terhadap sumber air permukaan dari daerah tetangga, namun juga mengalami kesulitan sumber air baku pada musim kemarau. Karenanya yang menjadi prioritas jangka pendek adalah pembuatan deep well. “Kota Parepare punya banyak potensi sumur dalam, sesuai hasil geolistrik yang dilakukan oleh Satker PKAM Sulawesi Selatan , telah didapatkan 15 titik dengan masing-masing kapasitas produksi sebanyak 20 liter per detik,” ungkapnya.

Dilanjutkan Pak Wali, tahun 2016 pemda akan mengalokasikan dana yang bersumber dari DAK, rencananya akan dibuat tiga titik sumur dalam dengan kapasitas produksi masing-masing 20 liter per detik. Setiap sumur akan dilengkapi bak reservoir. Selain dana dari DAK, pemkot di tahun 2016 juga memberikan bantuan kepada PDAM melalui penyertaan modal sebesar Rp 6,3 miliar. Dana penyertaan modal ke PDAM akan diberikan terus sampai kebutuhan masyarakat akan air bisa terpenuhi sesuai target Pemkot Parepare pada akhir tahun 2017 masyarakat Parepare tidak lagi mengalami  kesulitan air bersih, terutama di musim kemarau.

Karenanya, Pak Wali meminta agar direktur baru bekerja keras, segera melakukan perencanaan, baik penambahan kapasitas produksi, juga penggantian pipa jaringan yang sudah tidak layak pakai, dan penambahan jaringan pipa baru. “Masalah dana yang diperlukan, pemerintah daerah siap membantu,” katanya.

Usai dilantik Lukman Hakim menyatakan siap melakukan pembenahan internal, terlebih ia sedikit banyak sudah memahami persoalan PDAM pada saat dipercaya sebagai salah satu Dewan Pengawas PDAM Parepare. “Prioritas pertama saya  adalah melakukan pembenahan terhadap SDM. Ini penting karena SDM yang handal tentunya akan memberikan pelayanan maksimal ke pelanggan,” katanya.

Peningkatan pelayanan yang dimaksud adalah memberikan pelayanan prima kepada pelanggan dan memenuhi permintaan masyarakat untuk menjadi pelanggan air PDAM. Masih banyak masyarakat yang ingin menjadi pelanggan, namun tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan kapasitas produksi.

Lukman Hakim terpilih sebagai direktur PDAM Parepare periode 2015-2019 setelah melalui serangkaian proses seleksi terbuka oleh tim seleksi. Dari hasil  uji kelayakan dan kepatutan yang dilaksanakan oleh tim penguji pada tanggal 19 Agustus 2015, Lukman mendapatkan nilai tertinggi diantara 12 calon lainnya. Selanjutnya hasil tes tersebut disampaikan kepada wali kota sebagai pemilik perusahaan hingga akhirnya diputuskan yang bersangkutan terpilih sebagai nakhoda baru PDAM Parepare.(dvt)